.
Tak sengaja mereka beradu tatap. Sepertinya pria itu sangat terkesima, jelas! Aku yang melihat dari sisi samping pun tahu kalau dia wanita yang tak berlebihan jika dibilang manis, cantik, dan tidak gatal.
Pagi itu dia sedang mengajak anaknya bermain di depan rumah, naluri keibuan yang membuat pria waras termenung, o indahnya dunia yang keji ini kalau masih ada wanita seperti itu.
Tak lama dia masuk lagi ke rumah, begitu pun anaknya. Keluar lagi sudah dengan masker, lalu agak menjauh dari jarak sebelumnya. Wah! Aku yang melihatnya, betapa beruntungnya pria yang berhasil memilikinya.
Aku masih memantau, apa lagi selanjutnya. Pria yang di warung seberang rumah wanita itu pun beranjak pergi. Ketika kutolehkan ke arah si manis cantik dan tak gatal itu.
Eh, ternyata dia sudah lebih dulu menghilang. Nih begini nih wanita idaman, menjaga diri tatkala suaminya tak di rumah, sungguh amanah. Di lain peristiwa aku pernah mendapati seorang wanita bercadar. Sekilas kalau kalian lihat dari matanya---ya cantik kali.
Yang satu ini aku pantau juga, dia sedang membeli sesuatu di sebuah mini market, aku tahu di depannya ada pekerja pria yang sedang mengemas barang dan dia sudah tahu kalau di depannya ada wanita yang akan menunduk mengambil barang pilihannya.
Entah gimana isi kepala otak si cadar itu, dia malah ikut menunduk, hampir tabrakan muka sama muka. Goblok banget dah, nafsu sih nafsu tapi setidaknya tahu tempat dan tidak gatal juga, sinting.
Geram betul aku hari itu, aku tetap sabar dan memantau terus. Eh entah kebetulan atau apa, dia membuka cadarnya ketika tiba di samping mini market itu. Kukira betulan cantik. Aduh kalian kalau lihat, mau muntah seempang.
Yah tapi begitulah pelajaran hidup. Sangat langka memang yang berkualitas sampul, demikian isinya. Tapi setidaknya mari waras dan sadarlah sebelum mati!