===
Tebar sana sini, seperti penting dan berdampak bagi khalayak. Terkesan asal, namun tak mau dibilang demikian. Bagus, memotivasi yang lain, alasannya. Lama-kelamaan eneg juga.
Mungkin, eneg hanya dari satu sudut pandang. Belum tentu bagi sudut yang lain. Memang tidak bisa membuat semua orang agar sama persis seperti diri sendiri (dalam makna tertentu), pada makna yang lain bisa berlaku, selagi bukan kerusakan.
Ada beberapa tempat yang mayoritas kebanyakan penduduk, terutama pemudanya suka betul tebar pesona, terlepas sudah menikah atau belum, tujuannya syi'ar katanya.
Tak ada yang sempurna di dunia ini, sekeras apa pun ingin memaksakan kehendak agar tidak seperti yang tidak diinginkan, tetap saja yang tidak disuka akan selalu hadir, namanya juga hidup, namanya juga dunia.
Sehebat apa pun upaya agar membuat kehidupan ini terasa nyaman, akan selalu ada juga apa pun yang membuat cacat dan terasa kurang.
Tetapi, tidak juga dijadikan alasan 'pembangkangan' terhadap sesuatu yang mutlak diberikan (perintah yang bukan berupa kedurhakaan kepadaNya) sebagai
"Inilah hidup, inilah dunia dengan segala kekurangannya."
Kalau karakter dasarnya memang sudah 'pembangkang tulen' bahkan sejak buaian, bisa diubah kalau memang mau diubah. Kalau tidak, ya begitu terus sampai dikafankan.
Perubahan terbaik jelas dari dalam, sehebat apa pun lingkup luar mempengaruhi untuk berubah, kalau lingkup dalam tidak mau, sudah selesai, buat apa buang buang energi ke yang tidak menginginkan perubahan, bukankah masih banyak sambutan lain yang begitu melimpah mempersilahkan datangnya 'perubahan'?
.
Cls, RTD, Senin 29 Mei 2023, 14:21, hlb