Lihat ke Halaman Asli

halub©

Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Nyeri

Diperbarui: 17 Februari 2023   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: private libraries 

   Siapa siapa bisa saja,
Ngaku-ngaku,
Ngaku apa lah, yang penting kren,
Dalam versi tersendiri dan terpribadi.
Mau ini mau itu, hingga lupa.
Sengaja lupa, hanya sementara,
Seolah selamanya.
   Yang ingin baik,
Tentu ada nyeri di sana.
Yang ingin buruk,
Jangan ditanya, jika tak ada nyeri dan sakit di sana.
   Jika tidak nyeri, mengapalah tinggal di sini.
Buat tempat sendiri, aturan sendiri.
Jika ruh ingin keluar, tahan.
Tahan setahan-tahannya.
Jangan kasih keluar, eh kenapa!?
Kan nyeri enggak boleh ada,
Di kehidupan ini.
   Jadi tahanlah kematian itu.
Jangan sampai dia datang dan,
Engkau sengaja lari selarinya darinya.
Sebab nyeri tak boleh ada,
Haram berada di kamus kau!
   .
   Cileungsi, Rabu 15 Feb 2023, 7:39, halub

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline