.
Sedari awal di antara mereka berdua sadar, kalau ini hanyalah keterpaksaan yang dibalur dengan segala macam paksa yang sudah dipaksa biaskan jadi keharusan.
Tatapan tetaplah tatapan yang bisa menukik jauh ke antah berantah. Sudah tahu sedikit sedikit tentang pertarungan masa depan yang sangat tak pasti, bahwa tak ada yang bisa menjamin untuk tetap bisa menahan diri dari emosi yang terlanjur muntah tak tentu arah.
Mereka resmi menikah, kalau pun beberapa orang telah mengerti kalau seorang perawan itu lebih halus dan santun dalam bertutur kata, kenyataannya tak juga demikian. Malah menggambarkan kalau dirinya seorang yang sudah tak lagi perawan. Tentu mana ada yang mengakui itu di depan calon suaminya, terlebih dirinya berasal dari keluarga yang cukup terpandang di daerahnya.
Bagi suaminya ini bukanlah teka-teki yang susah, apalagi misteri yang tak punya tepi. Dari kelakuannya, tak butuh waktu lama, 2 - 3 bulan semua terdeteksi dengan detail.
Perilaku yang sampah, marah menjadi sifat dasar yang mempondasikan seluruh karakternya, tidak mau kalah padahal di posisi yang seharusnya sangat harus kalah dan ngalah.
Namun suaminya bersabar, tidak berkata kasar, selalu berusaha selembut mungkin, karena dia tahu wanita diciptakan dari tulang rusuk, kudu hati-hati ketika ingin berucap.
Makin hari bukannya kian sadar diri, eh malah makin menjadi-jadi, mulai membangun sampah yang sudah musnah. Men-chat satu persatu teman prianya.
Awal mulanya suaminya tidak tahu, lama-kelamaan semua terungkap perlahan dan sangat detail. Marah jelas, namun suaminya tetap menegur dengan santun tapi tak dengan senyum.
Alih-alih sadar, tidak ternyata. Karena gen kegenitan sudah begitu mendarah tulang di dalam diri wanita itu, sampai-sampai suatu ketika dia ketahuan mentraktir teman laki-lakinya dari uang suaminya.
Berang. Namun tidak meledak-ledak, santun dan terarah. "Kamu sekarang kalau udah gini maunya apa?" Dengan intonasi selembut mungkin, namun serius, tak ada cengengesan apa lagi bercanda, sedikitpun serius semi mencekam.
"Udahlah ceraikan saja aku. Aku enggak bahagia nikah sama kamu. Kamu selalu bisa lebih mentingin kerjaan, keluargamu, tapi tentang aku, kamu itu, hanya ada waktu sisa buat aku."
Tersenyum suaminya. Baiklah kalau begitu, dia juga sejak awal, dari setiap perilaku buruknya, selalu tak bisa dan tak mau menerima perbaikan dengan penuh kelembutan dariku. Sudah lah tak berparas, banyak tingkah pula. Bedebah.
"Tak ada yang keberatan." Kata suaminya sambil menggerakkan bahu. Istrinya pergi begitu saja meninggalkan suaminya. Tidak tahu ke mana, yang penting tak lagi melihat wajah suaminya.
Betapa sialnya menikah dengan wanita jalang, sudahlah tak berparas, keras kepala pula, sudahlah tak berparas malas pula, sudahlah tak berparas berkarakter selingkuh, musibah di atas musibah.
Meskipun begitu, biarlah, tak perlu teriak-teriak seperti orang kesetanan, marah-marah sambil mencincang tubuhnya, Sang Maha Pencipta tak tidur, suatu saat dia kelak akan merasakan akibatnya sendiri.
Sulit dijelaskan, ternyata kabar buruk tentang istrinya menyebar begitu cepet, lebih cepat dari hembusan angin limbubu.
Seorang wanita berpakaian serba tertutup, wajahnya mengenakan purdah, dia telah hanyut di perairan laut dekat palung mariana, yang kedalamannya mencapai 35 kali lipat Menara Eiffel.
Tak sehelai pun pakaian menutupi tubuhnya, begitu juga pria yang bersamanya, tim penjaga maritim sudah mencoba dengan masker 5 lapis tetap saja aroma bau busuk menembus dengan mudah ke lapisan masker mereka.
Sedang seorang pria duduk termenung, berasa ada serpihan kaca di hatinya, dia sangat merasa kehilangan waktu berharganya, yang harusnya dihabiskan dengan wanita yang tepat, tapi taqdir berkata lain.
Kepatahan yang sangat membekas. Tatapannya kosong, namun ada rasa lega yang tiba-tiba saja datang. Setiap perbuatan pasti ada timbal baliknya, baik buruk akan dengan cepat kembali ke pelakunya masing-masing.
Memang dari sekian banyaknya kehilangan, patah adalah salah satu sakit yang awet, patah karena terlalu terburu-buru tanpa meriset lebih dalam tentang siapa yang akan dijadikan teman pendamping hidup hingga akhir menjemput.
.
Dekat JXC8+QVQ Taman Pendidikan Al-Qur'an Darurrozaq Kota Wisata, Serambi Masjid Darurrozaq, Pesona Montreal-Toronto, Jl. Kota Wisata, Limus Nunggal, Kec. Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16820, halub, Senin 13 Feb 2023, 17:46.
.
#bulankasihsayang
#saynotokdrt
#kbp
@kompasiana.com
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H