Lihat ke Halaman Asli

halub©

Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Orang Gila

Diperbarui: 4 Februari 2023   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

 

 Sumber foto: jepret sendiri by: xiaomi 8a

Orang Gila
Duduk termenung, memandang lurus fokus. Pikirnya, semua memang seperti ini sebelumnya, tak ada pesakitan, tak ada drama bau kentut basi. Tak ada pembisuan massal, bodoh akut yang dibanggakan. Takkan ada yang peduli, dengan segala sensasi basi, muka buruk yang tak ada etika. Koar-koar ramai di medsos, seolah praktisi, padahal bau kloset.


 Senandung Gila
Pikirnya banyak yang berempati, khayalnya banyak yang iba, mimpinya semua akan berjalan sesuai angan-angannya. Anai-anai yang ditiup sedikit angin, lesap bersama asap. Berupaya sekuat-kuatnya, agar diterima di khalayak. Muntah-muntah masyarakat, barang yang mustahil didaur ulang.


Bekas-Bekas Didikan Orang tua
Dikira masih segel ternyata rusak. Tertulis "Jangan diterima bila kemasan rusak" tetap saja dijual untuk modal, pujian orang-orang, yang lebih menenangkan dari ketenangan itu sendiri. Bertingkah sealed nyatanya seconded. Tak usah tahu diri apa lagi tahu malu. Selalulah begitu selagi belum mati, sebab di kuburan takkan mungkin bersensasi seperti bau kloset lagi.


S3
Scroll pagi, siang, sore, tengah malam, di manapun, kapanpun, selalulah scroll, agar menjadi manusia berpangkat S3 Scrolleded. Lihat tontonan racun, biar semakin terasah benih-benih racun dalam diri. Setiap hari. Yang belum siap nekat beranjak ke zona siap, menyusahkan banyak pihak. Ngurus diri sendiri saja kewalahan.


Ketersembunyian
Lebih baik senyap namun ada, ketimbang berbacot rusuh namun kosong. Diamnya pedungu lebih baik dari kerusakan dunia yang kepastiannya meningkat setiap saat. Keras kepala pada sisi yang salah sampai mati, kalau belum mati teruslah berdiri di sana.

   *
   Cileungsi, Senin 30 Jan 2023, 9:31, halub

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline