Lihat ke Halaman Asli

halub©

Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Cerdik

Diperbarui: 8 Desember 2022   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kota api api. Plus resmi mengambil Minus dari lingkaran keluarga. Mereka tinggal bersama dengan kesepakatan kedua belah pihak. Datanglah orang lain yang menganggap dirinya paling berjasa.

   Kesepakatan kedua belah pihak hancur. Salah satu dari mereka lebih sepakat dengan orang lain yang menganggap dirinya paling berjasa. Itulah sikap Minus yang sengaja lupa posisi.

   Manipulasi hebat dijalankan. Baginya bersabar pada pilihan harus.

   Semakin datang si paling berjasa kepada Minus, semakin menjadi-jadi. Kesepakatan berdua rusak. Plus masih mencoba untuk tetap tabah.

   Hingga perhelatan itu terbungkam oleh jebakan Minus yang strategis. 'tabungan'. Yang ditabungkannya ke Plus. Memang sudah trik untuk meredam pergerakan agresif Plus.

   Namun di jauh jauh hari sebelum Plus kenal dengan Minus, dia sudah mewasdpadakan dirinya. Karena yang terbahaya adalah tipu daya wanita. Meskipun pria pun tak jauh berbeda.

   Daya tipu lebih tak terendus, seakan-akan semua berjalan alami. Padahal manipulasi tingkat tinggi. Hanya sesama saja yang paham, bahkan---tak sedikit meski sesama juga tak paham.

   Baca 12:28, potongan kalimat terakhir. Lagi juga ketika gelar perkumpulan, mana ada kejujuran. Silat lidah, membela tindakan masing-masing. Pengakuan hanya di dalam hati dan tak akan pernah diucapkan di muka.

   Minus mencari akar baru, selalu begitu, tak pernah merasa bersalah dengan instrospeksi terdalam. Selalu santai dan berulah lagi, begitu saja terus hingga mati.

   -

   kenduri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline