Lihat ke Halaman Asli

halub©

Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Benarnya Tekad

Diperbarui: 10 September 2022   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ramai, semua terlihat bersemangat!
Sepi, hampir semua menepi.
Meruntuhkan mimpi omong kosong.
Berbual tiada henti.
Dusta, sudah mendarah tulang,
Juga rumah yang paling setia.
   Selagi bisa napas, akan tetap menggila.
Ketika sendiri? Seperti bukan manusia.
Berkelakar tanpa peduli akibatnya nanti.
Lagi juga ini bukan urusan orang lain!
Hanya tentang diri sendiri!
   Kenapa juga sibuk ikut campur!?
Peduli!?
Omong kosong!
Selayak keladi titanium yang terhembus angin,
Melambai siapa pun, tak peduli, hanya memikat.
   Ketika ada tersengat,
Tawa pun pecah, bahagia?
Tentu! Karena tekad telah terlaksana.
Ketika berada di tengah orang-orang,
Yang bukan seritme,
   Keladi berubah sesuai kondisi,
Elok nian. Memukau,
Hanya yang tahu yang tak tertempel.
Bukan 'main halus!' tapi,
INI SEBENARNYA TEKAD!
   Tak perlu terlalu serius,
Sesekali berkelakarlah, bercanda, atau ....
Berulah sepanjang matahari masih terbit,
Itu bagus, karena---INILAH BENARNYA TEKAD!
Jangan pusing dengan berbagai omongan!
   Kotoran saja tak pernah bingung,
Meski tangki septik sudah penuh.
Pasti akan ada tangki baru yang lebih elok,
Tenanglah, ini hanya gurauan.
Usah resah, bukan pula banyak bergurau.
   Hanya sesekali saja,
Penghilang penat, tak mengapa,
Selagi bukan asal terjang, dan,
Yang penting senang,
Tetap harus sesuai rambu.
   Benarkah tekad itu?
Terlebih ketika sedang sendiri, hah!?
Terlalu sering berdusta,
Bukan pada siapa siapa.
Tapipadadirisendiri!
   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline