Kreatif dan produktif
Bekal untuk hidup didunia adalah harta, oleh karenanya manusia dituntut untuk bekerja dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang telah disediakan oleh sang maha kuasa untuk makhluk-Nya yang paling sempurna diantara makhluk makhluk lain. Allah berfirman dalam surat An Naba’ “Kami telah membuaat aktu siang untuk mengusahakan kehidupan (bekerja)”.
Dari dalil diatas manusia haruslah bekerja untuk kehidupanya sendiri, terlebih bagi yang sudah mempunyai tanggungan maka wajib baginya bekerja untuk kelangsungan hidup keluarganya. Akan tetapi manusia juga harus produktif dalam melakukan sutu pekejaanya yakni tidaklah meminta minta untuk memperbanyak harta, Nabi bersabda “Barang siapa meminta minta harta pada orang lain dalam rangka memperbanyak (hartanya). Sesungguhnya ia meminta bara api, maka hendaklah ia maka hendaklah ia mempeersedikit atua memperbanyaknya.
Manusia sebagai makhluk Allah yang paling sempurna haruslah berfikir bagaimana carnya menghasilkan uang dengan cara tidak meminta minta, Karena Allah sudah memfasilitasi manusia dengan kekayaan akal dan fikiran, tidak hanya itu Allah juga memberi manusia kelimpahan alam yang dapat digunakan untuk kelangsungan hidup.
Dalam hadis Rasulullah bersabda “Barang siapa mempunyai sebidang tanah, maka hendaklah ia menanaminya. Jika ia tidak mampu menanami, maka hendaklah diserahkan kepada orang lain (untuk ditanami) dan jangnlah menyewakanya”.
Kalau dilihat dari hadits diatas memang manusia dituntut untuk produktif dalam menghasilkan harta. Seperti halnya menanami sawah, berjualan, dan lain sebagainya yang terpenting tidak meminta kepada orang lain akan tetapi itu yang masih menggunakan tenaga bisa dikatakan itu masih dalam ranah kuno, atau memenfaatkan teknologi dengan membuat karya karya yang indah sehingga dapat dinikmati oleh konsumen contohnya seperti memenfaatkan blogger, wordpress dan lain-lain.
Menggunakan google sebagai media pengetahuan saja itu berarti sudah memanfaatkan teknologi, akan berbeda cerita bila mau berfikir lebih jauh lagi, yakni memanfaatkan google sebagai media berbagi pengetahuan kepada orang lain. Dengan kita berbagi pengetahuan pada orang lain maka akan sangat bermanfaat bagi orang lain, yah itung itung membantu orang lain dalam tahap belajar bisa dibilang bersedekah karena kita tidak mendapatkan apa apa dari karya kita yang telah dilihat oleh oranag lain dan orang yang melihat karya kita pun tidak membayar ketika ia mengunjungi blog kita. Jadi, anggap saja pahlawan tanpa tanda jasa karena memberikan ilmu dengan cara Cuma Cuma.
Melakukan hal tersebut kalau ikhlas, tapi jika tidak ikhlas maka lakukan agar menghasilkan uang dengan cara mendaftarkan pada adsense dan cantumkan seberapa besar gaji yang ingin anda dapatkan tentunya hal tersebut harus sebanding dengan karya karya yang anda posting jika karya anda kurang memuaskan tentulah gaji yang anda dapatkan sedikit, tetapi bila sebaliknya maka bisa anda bayangkan sendiri buah dari pemikiran kreatif anda.
Namun, menggunakan bogger lalu mendaftar pada adsense tidak serta merta langsung disetujui oleh adsense ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemilik blog. Jika persyaratan sudah terpenuhi maka anda bisa menikmati hasil buah dari karya pemikiran anda itu. Jadi memproduksi bukan berarti harus memiliki perusahaan, pabrik ataupun rumah produksi yang itu dapat menghasilkan barang barang jadi ataupun belum jadi. Memproduksi berarti kita membuat barang yang dapat dibeli oleh orang lain dan memiliki nilai guna untuk dimanfaatkan.
Lalu apakah dalam blog ada konsumen? Dalam blog memang tidak ada konsumen tetapi istilah konsumen sama saja dengan viewer yang mengunjungi ataupun melihat blog dan yang menggaji pun bukan lah dari konsumen ataupun viewer melainkan adsense yang telah menggaji sehingga agak berbeda dengan memproduksi pada umumnya. Pada umumnya yang menggaji produsen adalah konsumen tetapi dalam blog bukanlah konsumen atau viewer, seorang konsumen dalam blog hanyalah penunjang untuk menghasilkan uang. Jadi, semakin banyak viewer maka semakin banyak pula pendapatanya. Sekian penjelasan dari saya semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H