Harapan Sang Nahkoda
Karya: Suhadi Sastrawijaya
Setelah tiga puluh purnama
bahteraku berkelana di luasnya samudera putus asa menampar jiwa sang nakhkoda. Sauhpun ditenggelamkan ke dasar perairan dan membiarkan bahtera itu bergoyang-goyang diterpa gelombang dari depan dan belakang.
Lalu tiba-tiba ada jalan terbuka. Memperlihatkan sebuah benua yang terlihat agak jauh dari mata.
Benua harapan yang selama ini aku damba.
Aku tahu ia bukanlah benua yang memiliki pemandangan alam yang sangat indah.
Ia memiliki pemandangan alam yang sederhana, namun memiliki iklim yang bersahabat
Aku bisa merasakan itu.
Ia adalah tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Lalu aku memacu bahteraku menuju benua itu.
Semoga di sana tak ada badai dan bencana yang bisa kapan saja melanda, yang menelan banyak korban jiwa
Sehingga aku bisa membangun peradaban di sana
Dengan tenang dan damai
Bersama permaisuri
Yang melahirkan anak-anakku nanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H