Lihat ke Halaman Asli

Remaja dan Pendidikan

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apa yang ada di pikiran Anda ketika dua kata: Remaja dan Pendidikan disandingkan? Saya yakin ada banyak persepsi dan pendapat Anda tentangnya.

Remaja kita seringkali mengeluhkan masalah sekolah, kursus, les dan PR mereka. Mengapa bisa demikian? Remaja sekarang cenderung lebih kritis terhadap segala sesuatu yang ada di sekitar mereka, salah satunya adalah sekolah yang berkaitan langsung dengan pendidikan mereka.

Mayoritas remaja biasa dengan mudah dapat menyesuaikan diri dengan sekolah, tetapi sebagian lainnya mengalami kesulitan. Di sekolah mereka umumnya menaruh minat pada mata pelajaran-mata pelajaran tertentu yang akan bermanfaat dalam karier dan pekerjaan yang akan mereka pilih. Kelompok remaja ini tentu tidak akan bermasalah dalam hal pendidikan (sekolah)-nya. Nah, lain halnya dengan remaja yang masih mengalami kebingungan dalam menentukan pekerjaan di masa depannya. Beberapa dari mereka bahkan tidak memiliki visi apapun terhadap kehidupan dan pekerjaan mereka di masa yang akan datang. Remaja-remaja dari kelompok ini akan bersikap cuek terhadap sekolah dan pendidikannya.

Keterlibatan orang tua dan guru dalam pembentukan visi kehidupan dan pekerjaan mereka di masa depan sangat penting. Beberapa remaja membutuhkan bantuan orang-orang yang mereka anggap lebih dewasa untuk membantu memperjelas visi mereka tentang pekerjaan dalam kaitannya dengan pendidikan dan sekolah. Hal ini harus dimaklumi karena mereka masih berada dalam masa pencarian identitas diri.

Guru-guru pembimbing sebaiknya segera mengenali minat dan kebutuhan anak akan pengembangan diri mereka pada suatu bidang tertentu yang potensial. Orang tua seharusnya memberikan dukungan penuh disertai nasihat-nasihat yang dibutuhkan remaja tanpa memaksakan kehendak. Pemaksaan kehendak orang tua, misalnya dalam memilih sekolah jurusan/bidang pendidikan tanpa alasan yang logis akan membuat remaja justru membenci sekolah dan pendidikan. Hal ini disebabkan karena remaja akan mengalami disorientasi terhadap masa depannya. Remaja yang demikian biasanya mempunyai ciri: prestasi turun dengan drastis, suka membolos, dan mungkin ingin berhenti tanpa memperoleh ijazah.

Bahan Bacaan:

Involvement of Parents and Children's Achievement

Educational and Psychological Application Related to Child-Teacher Relationships




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline