Lihat ke Halaman Asli

Sugiyanto Hadi Prayitno

TERVERIFIKASI

Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Kepada Mas Gik, Lelaki yang Selalu Gagal

Diperbarui: 13 Oktober 2017   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="lelaki tua dan cucunya"][/caption]

 

Assalamu’alaikum, Sobatku Mas Gik

Bagaimana kabarmu sekarang, Mas? Ah hai, semoga kamu sehat jasmani dan rohani, sehat pula secara sosial dan ekonomi. Jauhkan dirimu dari stress dan apalagi galau dan patah hati.

 

Hari ini rupiah menguat tapi terjangan asap makin pekat. Kusarankan kamu  jangan membuat asap,  jangan pula membuat sekedar api untuk apapun. Apalagi api kemarahan, api asmara, atau malah api-api ora ngerti  (bahasa Jawa: pura-pura tidak tahu).

 

Oya, kamu masih ingat aku ‘kan? Aku takut kamu melupakanku. Kalau hari ini suhu tubuhmu masih meninggi, maka carilah cara tercepat untuk segera memadamkannya. Sebab jika tidak, aku was-was derajat kewarasanmu akan menurun drastis. Dan bila itu terjadi aku tidak tahu lagi bagian mana dari dirimu yang masih pantas untuk dipertahankan.

 

Mas Gik yang baik,

Mudah-mudahan kamu masih ingat aku. Ini kembaranmu, seseorang yang sangat tahu dan mau tahu apa dan bagaimana dirimu. Kembaran yang dalam kepercayaan Jawa di sebut sedulur papat lima pancer, kakang kawah adi ari-ari. Seperti Dewa Ruci bagi Bimasena dalam dunia pewayangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline