Persija di atas kertas sudah juara Piala Menpora 2021. Tetapi ungkapan lama menyebutkan, bola itu bundar. Artinya, tidak mudah memprediksi hasil pertandingan. Boleh saja pada leg pertama berjaya, tetapi siapa tahu pada leg kedua jatuh terpuruk. Kerap terjadi kemustahilan terbuktikan sebaliknya di lapangan
Sebab banyak hal mempengaruhi hasil akhir. Bukan hanya kesiapan para pemain bertanding habis-habisan di lapangan, melainkan juga strategi pelatih, kondisi lapangan-lampu-cuaca dan terutama ketenangan-kecerdasan pemain untuk meredam keunggulan lawan.
Dua gol cepat pada pertandingan Leg pertama membuat Persib harus cermat berhitung. Pertandingan di Stadion Maguwoharjo -- Sleman, pada Kamis, 22 April 2021 lalu menampakkan kondisi Persib kalah taktik. Pelatih Persib Robert Rene Albert harus mengakui keunggulan strategi pelatih Persija Sudirman. Dalam pertandingan yang dipimpin wasit Fariq Hitaba tersebut, Persija berhasil mengalahkan Persib dengan skor 2-0. Sumber 1/
Pada leg kedua kelemahan barisan pertahanan Persib harus diperbaiki bila ingin menjadi juara. Pun barisan penyerang.
Kesempatan masih ada, yang menang besar pada leg kedua. Setidaknya 3 gol harus di sarangkan ke gawang Andritany. Itu pun dengan syarat lain, Persija tidak mampu menjebol gawang I Made Wirawan.
Kemungkinan lain, cukup Persib membuat 2 gol pada pertandingan di Stasiun Manahan - Solo, Ahad 25 April 2021 pada pukul 2030 WIB, dengan syarat pada adu pinalti mampu membuat selisih gol. Selisih satu gol saja pun cukup. Karenanya pelatih mesti mempersiapkan pemain yang betul-betul piawai dalam hal tendangan pinalti bila pertandiangan harus berakhir 2 -- 0 untuk Persib laga leg kedua malam ini.
*
Aneka prediksi dan analisis permainan bolehlah berseliweran di media, tetapi penulis sebagai bobotoh virtual Persib tidak berharap banyak kecuali agar Persib menang.
Itu berarti Wander Luiz dan Ferdinand Sinaga dituntut kerja keras dan kerja cerdas menyiasati hadangan mantan punggawa Persib, yaitu Maman Abadurahman dan Tony Sucipto (bila keduanya dipasang kembali) yang begitu solid menjadi benteng pertahanan pada leg pertama.
Lupakan permainan buruk pada leg pertama. Jangan sampai terulang serangan secepat kilat pada menit-menit awal kembali terjadi. Bayangkanlah terperangahnya para pemain Perseb ketika pada detik ke 32 (bukan menit, tapi detik) gawang I Made Wirawan keceplosan bola kencang tendangan pemain muda Persija Braif Fatari.
Belum sempat bernafas tenang, gol kedua Persija menyusul. Gol ini melalui skema serangan yang hampir sama dengan gol pertama, yaitu dari tusukan tajam pemain sayap. Dua pemain muda Persija, Braif Fatari dan Taufik Hidayat (mengistirahatkan pemain senior, satu diantaranya Marco Simic) terlambat diantisipasi Persib.