Lihat ke Halaman Asli

Sugiyanto Hadi Prayitno

TERVERIFIKASI

Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Ramadan, Mengatur Keuangan, dan Berhemat untuk Sehat

Diperbarui: 19 April 2021   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi berhemat pada bulan ramadan - koinworks.com

Sebenarnya Ramadan memberi banyak keuntungan bagi setiap muslim dalam hal upaya lebih berhemat. Sebab pada 11 bulan lain jatah makan sehari 3 kali (makan pagi/saran, makan siang, dan makan malam). Sedangkan selama bulan suci Ramadan hanya 2 kali (makan saat berbuka dan saat sahur).

Karena malam Ramadan ada sejumlah kegiatan, maka kegiatan makan tidak dapat disamakan dengan siang hati. Selain salat Maghrib dan Isya, dilanjutkan mendengarkan tausyiah Ustaz, diakhiri dengan salat tarawih berjamaah di masjid, lalu bertadarus Al Qur'an, tidur secukupnya, salat tahajud. Setelah itu persiapan makan sahur, dan salat subuh berjamaah di masjid.

Pagi dan siang hari bila ada kegiatan produktif (bekerja, berdagang, bertani, belajar/mengajar) dilakukan di tengah suasana shaum.

Maka bila kita menyadari betul hakikat shaum (yang tidak sekadar shiyam, atau menahan lapar dan haus dan bergaul dengan isteri pada siang hari; tetapi juga puasa indera dan semua anggota tubuh dari yang mengurangi/menghilangkan pahala shaum), berhemat dalam hal makan-minum itu memang sebuah keniscayaan. Itu yang disebut puasa khusus. Bukan puasa cara anak-anak.

Pertanyaan mendasarnya, mengapa justru pada Ramadan uang belanja untuk makan-minum justru lebih besar dibandingkan bulan-bulan lain? Adakah yang salah kita dalam mengatur keuangan?

*

Mengatur keuangan itu kata lain dari berhemat dan cermat. Hemat menandai aktivitas yang minimalis, baik dari segi ongkos maupun konsumsi, maupun dari aspek keinginan untuk serba banyak dan melimpah. Perencanaan yang baik merupakan kunci penting. Dan dari sana urusan cermat sangat perlu diwujudkan dengan cara apapun.

Tiap orang punya cara untuk berhemat. Tergantung dasar pemikiran, dan tujuan apa hendak dicapai. Hemat sendiri bukan hal buruk. Asalkan bukan sampai pada tahap pelit, kikir, penuh perhitungan, dan mau untung sendiri.

Bulan Ramadan menjadi ajang penting untuk bersiasat dalam berhemat. Tentu bukan pada orang-orang dengan keterbatasan saja. Bahkan orang-orang berpunya, dari  hidup melarat hingga menjadi kaya, dapat mempertahankan diri dalam hemat.

Keteladanan pada diri Rasulullah salah satunya yaitu hidup sederhana. Kehidupan dengan isterinya Khadijah yang kaya raya pada awalnya pernah beliau alami. Tapi demi agama sedikit demi sedikit kekayaan itu dibelanjakan di jalan Allah. Hingga akhirnya benar-benar tak berpunya, dan hidup prihatin. Khadijah sebagai isteri rela dengan kehidupan seperti itu demi mendampingi suaminya.

*

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline