Lihat ke Halaman Asli

Sugiyanto Hadi Prayitno

TERVERIFIKASI

Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Laki-laki Kalap Menampar Perempuan, Berakhir Maaf dan Khilaf

Diperbarui: 3 Mei 2020   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sopir pickup tampar petugas SPBU di Parigi - regional.kompas.com

Kenapa seorang laki-laki suka menampar perempuan? Ada kekesalan sedikit main tampar, ada masalah sedikit lalu menampar. Apapun dapat dijadikan alasan untuk menampar perempuan, yang notebene lebih kecil tenaga maupun tubuhnya.

Kelanjutan dari penamparan itu, si laki-laki lalu minta maaf setelah urusannya ditangani Polisi. Semula arogan, gagah, dan tampak bengis. Lalu tiba-tiba menjadi ciut, mengkerut, dan bahkan menangis.

Namun, yang diluar dugaan dan luar biasa, ada perempuan yang sudah kena tampar dan dimaki-maki, mau juga memaafkan. Hati macam apakah yang semulia itu? Mungkin hanya ada dalam dongeng, tidak nyata, dan malah mungkin mengada-ada.

Bila tidak percaya, simak saja peristiwa berikut.

*

Sebuah peristiwa kekerasan terjadi di SPBU Parigi, Pangandaran, Jawa Barat. Ada videonya, dan menjadi viral. Sebuah mobil pick up yang dikendarai oleh CU (42) nekat menerobos jalur sepeda motor saat hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM).

Seorang perempuan petugas SPBU bernama Yeni Nur Oktaviani (24), mengingatkan CU, tetapi sopir pikup itu justru tersinggung. Ia turun dan serta-merta menampar Yeni dan berkata-kata kasar. Setelah menampar korban pergi, tidak jadi mengisi bensin.

Korban kemudian melapor ke Polisi setempat. Namun, rasa iba muncul. Sebab ia tahu si pelaku tinggal hanya berdua dengan anaknya yang masih berusia lima tahun. Sedangkan istri pelaku diketahui masih bekerja menjadi di luar negeri sebagai TKI. Yeni pun mencabut pengaduannya ke Polisi.

*

Peristiwa penamparan seorang laki-laki terhadap perempuan terjadi juga di provinsi yang berbeda.

HM (30) Seorang perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita ditampar BC (43) warga Kemijen, Semarang, Jawa Tengah.  Saat itu BC, seorang satpam SD, membawa anaknya yang sakit panas dan batuk ke klinik tersebut pada Kamis (9/4/2020) pagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline