Lihat ke Halaman Asli

Sugiyanto Hadi Prayitno

TERVERIFIKASI

Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Cuma 6 Menit, Salat Tarawih Berjamaah 23 Rakaat, Super Kilat

Diperbarui: 27 April 2020   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

salat tarawih super cepat di indramayu - cirebon.tribunnews.com

Ukuran kecepatan berbeda sebutannya. Tergantung bidang apa kita bicara. Kalau mengenai penerbangan, maka digunakan kecepatan suara. Makin canggih sebuah pesawat terbang makin jauh melebihi kecepatan suara.

Dalam olahraga lari, kecepatan pelari diukur dari jarak yang dilombakan. Jarak paling pendek 100 meter dan 200 meter, dan biasa disebut sebagai lari sprint. Karena itu para pelarinya disebut sprinter.

Zaman dulu, saat masih ramai surat-menyurat melalui kantor pos, kecepatan surat sampai kepada alamat yang dituju ditentukan oleh harga prangko yang dibubuhkan pada sampul surat. Ada surat biasa, kilat, dan kilat khusus.

Bagaimana kiranya bila ukuran kecepatan diterapkan pada salat tarawih? Sebuah berita mengenai hal itu menggunakan kata yang berbeda untuk tiga kalimat yang ada di dalamnya, yaitu ekspres, kilat, dan cepat. Seekspres apa rupanya pelaksanaan salat tarawih itu? Bayangkan saja kecepatannya: 6 menit. Bukan untuk 11 rakaat, tetapi 23 rakaat.

"Kami percepat salat tarawih tahun ini jadi enam menit," kata pengasuh Ponpes Al-Quraniyah, Azun Mauzun, Jumat (24/4/2020).

Bukan kali ini saja cara salat demikian, melainkan sejak beberapa tahun sebelumnya. Oleh karena itu jamaah pun sudah tahu kebiasaan demikian, dan mereka tidak pindah ke masjid lain.

"Salat tarawih kilat di sini sudah dilaksanakan sekitar sepuluh tahun," cetusnya. Salat tarawih dilaksanakan 20 rakaat, diimbuhi tiga rakaat Salat Witir.

*

Kalau diibaratkan lari sprint, para jamaah sudah selesai melakukan salat tarawih dan bubar, sedangkan sprinter Usain Bolt ((USA) dan Lalu Muhammad Zohri (Indonesia) masih melaju pontang-panting menuju finis.

Jarak 100 meter dicapai dengan waktu 9 menit lebih sekian detik. Tetapi salat tarawih ini hanya 6 menit. Memang luar biasa kecepatan gerak dan melafal bacaan salat teman-teman kita dari Indramayu itu.

Tentu ini bukan tanpa sebab. Mereka melakukannya karena imbauan tidak boleh berkumpul, harus menjaga jarak; dan keharusan di rumah saja. Pandemi Covid-19 penyebabnya. Pada waktu yang lain, tahun-tahun sebelumnya, mereka salat tarawih dengan jumlah rakaat yang sama dalam waktu 7 menit. Dan kali ini cuma 6 menit. Berarti ada penghematan 1 menit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline