Lihat ke Halaman Asli

Sugiyanto Hadi Prayitno

TERVERIFIKASI

Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Dua Cangkir Teh Panas

Diperbarui: 26 April 2020   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelang tengah hari tamu datang
seperti biasa hanya cerita yang dibawanya
seperti pewarta yang terus haus
memburu kabar, untuk akhirnya disebar
entah merata, atau serupa gerimis saja.

Tamu tetaplah tamu
harus dihormat sebagaimana perlu
juga diterima apapun kabarnya
entah suka, atau tak lebih cerita Corona
dan siapa-siapa yang sudah terkena.

Lalu dua cangkir teh panas terhidang
isteri menyangka tamu tak berpuasa
aku juga lupa mengingatkan
Ramadan tak ada hidangan di tengah siang
siapapun tamunya, harap maklum.

Sebab semua serba bergegas
bukan tak perlu silaturahim, kini saatnya
berpantang, saling menjauh dari sentuh
menjaga jarak, tak abai cuci tangan.
Bertamu saja pun mestinya tidak.

Dan dua cangkir air teh itu menjadi dingin
Si tamu cuma bicara lirih, ada warga tertular
maka harus makin rapat mengurung diri
makin pepat menjaga kemungkinan terpapar
waktu masih panjang, badai belum selesai.

Sekemirung, 26 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline