Lihat ke Halaman Asli

Sugiyanto Hadi Prayitno

TERVERIFIKASI

Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Lagi-lagi Tayangannya Dihentikan KPI, Uya Kuya Tak Kapok?

Diperbarui: 24 Maret 2020   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sanksi penghentian 10 hari tayangan pagi-pagi pasti happy

Acara Pagi-Pagi Pasti Happy mestinya punya andil membuat penonton betah di rumah. Tetapi apa yang terjadi? Tayangan itu di stop, alias dihentikan penanyangannya karena melanggar aturan yang ada. Sejak Senin pagi (23/3/2020) sanksi itu berlaku.

*

Sosok Uya Kuya tak pernah kekurangan ide untuk membuat tayangan televisi heboh. Dengan dukungan sang isteri, beberapa tayangannya tampil popular. Salah satu karya Uya Kuya yaitu acara Pagi-Pagi Pasti Happy (P3H).

Tayangan itu merupakan salah satu acara talk show dan variety show di Trans TV. Muncul dari  Senin hingga Jumat pada pukul 08.30-10.00 dengan host (pembawa acara) Uya Kuya.

Untuk menambah ramai suasana dipanggilah co-host Billy Syahputra dan Iis Dahlia. Acara P3H mulai tayang pada bulan Maret 2017 dengan membahas topik-topik viral terkini. Acara itu mencapai kepopuleran ketika merekrut artis kontroversial Nikita Mirzani dan akun gosip ternama Lambe Turah sebagai pengisi acara.

Kehebohan dan kontroversi memang menjadi jualan Uya Kuya. Tayangan itu bersifat langsung (live studio), sehingga berbagai kemungkinan terjadi dan sering tak dapat dikontrol dengan baik. bukan ak mungkin tayangan itu berperan membuat penonton betah tinggal di rumah, terlebih kaum ibu yang memang hobi berat mengikuti konflik artis dan selebritas via layar tv.

*

Memang acara live studio merupakan jenis tayangan yang relatif murah, cepat, dan simple. Aktualitas dan spontanitas menjadi daya tarik yang besar. Tetapi bukan berarti lebih mudah (dibandingkan dengan tayangan recorded). Persiapan dan antisipasi berbagai kemungkinan harus dilakukan matang-matang. Bukan hanya aspek teknis, artistik, tetapi terutama pada dinamika serta kelayakan isi.

Saat ada konflik dan dimunculkan satu pihak, spontanitas dan kebaruan diharapkan muncul tak terduga. Pembawa acara bahkan cenderung untuk memanasi konflik yang semula kecil saja. 

Tetapi penonton gampang curiga, jangan-jangan konflik itu sekadar setingan, rekayasa, atau pura-pura. Namun, herannya tidak jarang hal-hal spontan tak terkendali, dan tidak mudah diatasi.

Luar biasanya, itulah memang yang ditunggu penonton setiap pagi. Mereka rela sarapan dengan persoalan remeh-temeh para selebritas. Konflik, buka-bukaan, serta adu mulut maupun berkelahi di studio justru yang paling disenangi audience. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline