Barkati, atau lengkapnya Muhammad Barkati, adalah Wakil Wali Kota Samarinda. Dengan kata lain, ia orang nomor dua di ibukota Provinsi Kalimantan Timur itu. Artinya, ia orang penting, berpengaruh, panutan.
Tetapi sayang, sikap dan tindakannya tidak dapat dijadikan panutan. Apapun alasannya, dan berapapun kerugiannya, resepsi pernikahan dengan mengumpulkan banyak orang berpotensi besar pada penularan dan penyebaran virus Corona.
Itu virus yang menakutkan, sudah dikenal betul tabiatnya. Bukan hanya negeri ini kalang-kabut, negara-negara lain pun pontang-panting, dan harus mengambil keputusan berat tak terbayangkan: Lockdown.
Kalau diibaratkan lagu, maka memperanyakan sikap Barkati cocok dengan judul lagu: Entah apa yang merasukimu. Ia berdalih sudah bersiap jauh hari, sudah menyiapkan protap lengkap, bahkan dokter dan lainnya; keputusannya seperti melabrak semua ketentuan yang sudah dibuat Pemerintah Pusat dan didukung berbagai pihak. Terkecuali Gatot Nurmantyo yang keukeuh hendak memakmurkan masjid, sementara sejumlah masjid memutuskan untuk menutup diri dengan harapan agar (untuk sementara) jamaah melakukan ibadah di rumah.
Jadi kini selain Gatot ada Barkati. Memakmurkan masjid, dan menggelar resepsi pernikahan.
Oya, sebelumnya ada pula pentahbisan Uskup Ruteng. Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat jumlah peserta yang menghadiri pentahbisan Uskup Keuskupan Ruteng Mgr Siprianus Hormat sekitar 1.000 orang. Jumlah itu jauh berkurang dari 10.000 undangan yang disebar panitia.
*
Sebelum lanjut, diperjelas dulu duduk persoalannya. Muhammad Barkati punya anak, dan Ahad ini (22/3/2020) menggelar resepsi pernikahan anaknya itu di Convention Hall, Sempaja, Samarinda, dengan mengundang banyak orang .
Menanggapi berbagai keberatan, M Barkati menjelaskan, persiapan sudah matang. "Di area gedung, peralatan dan fasilitas sudah disemprot dengan disinfektan oleh petugas kesehatan. Wastafel pun disiapkan sabun untuk cuci tangan. Serta kami akan mengukur suhu tubuh setiap tamu yang akan datang," bebernya.
Selain itu, panitia telah mempersiapkan Hand Sanitizer pada setiap sudut ruangan ataupun meja konsumsi. "Kami menugaskan petugas dan sarana medis, tim 4 dokter, 4 tenaga kesehatan, ruang perawatan dan 1 ambulance sesuai dengan protab yang siaga selama acara berlangsung," ungkapnya.
Secara medis hal itu dianggapnya sudah cukup aman. Tetapi bagi kalangan medis masih banyak celah kemungkinan virus Corona menular. Menutup wawancara dengan media, Barkati pasrah kepada Tuhan.