1/
Gerimis Sore
Aku ingin menggantikan gerimis sore
menjadi hutan kata-kata, rumah terindah
untuk pulang menimbun kenangan
Namun selalu reranting patah dan daunan
terbang jauh menyusupi senja penantian
saat kemarau bungkam berbagi salam
kita pernah mendaki cerita yang sama
mengurai lembah hingga perairan liar
sebelum terbenam ditimpa serakah
masih gerimis yang sedih meratapi
tiada kata terpahat panjang jalanan
kenangan itu tinggal membatu-membeku
aku ingin menggantikanmu dengan sesuatu
yang tak ingin kusentuh, tak ingin kurengkuh
tidak ada lagi sisa kenangan untuk kembali
Cibaduyut, 5 Januari 2017
2/
Malam Merdu
malam selalu sempurna meramu merdu
kisah kunang-kunang kembali membayang
nada lama merajuk dengan melodinya
dan lantang kunyanyikan lirik duka
kini bulan mengintip sepotong
di balik kumpulan awan bergelombang
di balik bukit kerlip lampu merias kota
mengimbangi riuh gemintang di angkasa
apakah telah kusenandungkan rahasia itu
bahkan aku tak yakin itu suaraku
betapa mudah berterus-terang kegundahan
gelap malam semakin dalam menimang sedan
kehadiranmu terasa terlalu sempurna
mestinya bukan hanya sosok serupa mimpi
sewindu sepeninggalmu entah kemana
aku setia menunggu di sini, disisi sunyi
Cibaduyut, 4 Februari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H