Nafas
keluar-masuk udara lewat rongga hidung ke paru
20 kali per menit, oksigen - nitrogen, sepanjang hari
udara gratis, juga hidung dan paru
kemudian, suatu hari, nafas tersengal dan henti
hidup tak hanya nafas, tapi tanpa bernafas
tiada ada hidup, begitu pun banyak hal lain
namun kesadaran seolah pingsan sepanjang hayat
tak mampu mengerti hari yang dilipat
seluruh hari dalam hidupku – hidupmu
niscaya cuma tiga, kemarin – hari ini – esok
yang lalu tinggal kenangan dan kearifan, jika didapat
hari ini perjuangan, namun esok belum pasti
esok hanya milik mereka yang berserah
yang belum tentu datang, esok sebatas harap
memaknai hari ini seraya menghitung nafas
menderas dzikir, menjalani takdir
bila dada menyesak, nafas tercerabut lemas
apa yang mesti kusangkal kemahaanMu, ya Rob!
Syukur
silau mata, silam
negeri tetangga lebih gemerlap
nganga dan kagum
tertelikung gagap
kadang sampai lupa
syukur, lalai lara
mengaduh betapakah
hilang gairah
syukur ini terbebat sadar
berserah cepat
sujud selami sesal
bila akhir masih meletupkan harap!
Usia