Lihat ke Halaman Asli

Pipimu Cokelat

Diperbarui: 14 Februari 2021   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Sugiyanta Pancasari

pipimu cokelat
rinduku tak pernah kendat
rembulan temaram
mata enggan terpejam

kuucap selamat
lupakan dendam kesumat
kukirim salam
saat malam biru kelam

mungkinkah kebersamaan kembali kita rajut
meniti hari-hari penuh awan dan kabut
dalam himpitan dilema tak pernah surut
membias pelangi dipeluk sunyi yang terus berlanjut

pipimu cokelat
degup jantungku penuh hasrat
rembulan kemerahan
di bening matamu rindu kusandarkan
dan,
kukecup keningmu
saat rembulan tenggelam
seakan sirna seluruh kenangan
diterkam kebimbangan

Jogja, 14 Februari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline