Oleh: Sugito Hadisastro
Simpuh kaki di tengah hening malam
leleh air mata pemujaan
lirih hati ke tepi samudera kesadaran
luruh daun meretak bumi Tegalrejo dingin
Pangeran,
Menegak kepala di depan congkak penjajah
Martabat bangsa nusantara bangkitlah
Kematian menjadi kesaksian indah
Pangeran,
Apimu masih berasap lidahnya meliuk-liuk diantara