Lihat ke Halaman Asli

sugita

Menulis merupakan bagian hidup

PTM Perlu Berhati-hati Agar Cluster Covid Tidak Muncul Lagi

Diperbarui: 14 Oktober 2021   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

smk2pangkalpinang.sch.id

      BDR (belajar dalam jaringan ) berlangsung hampir  2 tahun  interaksi siswa dan guru hanya menggunakan media sosial dalam pembelajaran. Dampaknya ada yang positif dan juga ada yang negatif baik bagi guru maupun dari siswa .

      Jika ditelisik dari berbagai artkel yang beredar di media sosial maupun media yang lain menurut hemat penulis  pembelajaran jarak jauh meningkatkan kemampuan penguasaan Tekhnologi Informasi bagi guru .

      Sedangkan  di sisi siswa justru mengalami kemunduran karena kurangnya penguasaan aplikasi yang digunakan dan sarana pendukung kurang memadai ( jenis hp,internet dan penggunaan yang kurang tepat ) serta faktor lemahnya pengawasan anak ketika mengikuti BDR.

     Namun sejak menurunnya level PPKM yang diikuti semakin sadarnya masyarakat tentang protokol kesehatan  maka upaya untuk belajar tatap muka diperbincangkan dan dimusywarahkan di tingkat Pemerintah daerah  bersama orangtua siswa dan para pengelola pendidikan .Hasil Keputusannya Pemerintah daerah Kabupaten Malinau menfasilitasi dilaksanakanya  pembelajaran tatap muka dengan tidak memaksakan ke hendak ke satu pihak .

      Maka ditetapkan syaratnya  pengelola sekolah diwajibkan mengadakan sosialisasi dulu dan mengedarkan angket persetujuan belajar tatap muka ke orang tua siswa.

     Dari hasil data link  angket yang dishare oleh waka humas yang diteruskan oleh wali kelas ke orang tua siswa ,menunjukkan hampir 77 % persen orantua mengingingkan belajar tatap muka dengan alasan anak -anak yang belajar di rumah tidak serius ,kurang optimal bahkan ada yang menjelaskan bahwa anaknya hanya bermain saja.

     Setelah dilaksanakan sosialisi kepada semua orang tua  lewat vidcom zoom ditetapkan kepakatan dan prosedur PTM ( Pembelajaran Tatap Muka ) dan ditetapkan  tanggal 27 September 2021 mulai  belajar tatap muka .

     Pembelajaran Tatap Muka untuk jejnjang TK , SD dan SMP lebih dulu satu minggu dibanding tingkat Sekolah Menegah Atas dengan pertimbangan untuk diharuskan vaksin terlebih dahulu.

    Setelah semua jenjang pendidikan mulai masuk sekolah  suasana semarak kesibukan pagi seakan -akan sudah normal seperti sebelum Pandemi ,lalu lalang kendaraan dari pagi hingga siang tak pernah henti.

      Dampaknya luar biasa sejak pagi ,mulai matahari belum terbit sampai sore hari tak pernah sepi hiruk pikuk  anak -anak sekolah .Hal ini juga perlu waspada dan  tidak lengah kemungkinan  cluster covid baru karena pandemi  belum usai. Kita harus selalu menjaga dan mematuhi prosedur kesehatan agar tidak rentan terhadap wabah covid yang belum punah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline