Korupsi , Kolusi dan Nepotisme (KKN) bukan istilah asing bagi kita .Setiap warga negara Indonesia telah mengenalnya sejak lama bahkan sebelum masa Ode baru lalu. Apalagi generasi jaman sekarang siswa SD ,SMP ,SMA maupun SMK telah mengetahui dan memahami istilah tersebut, baik yang dilihat sendiri dari media masa maupun pengetahuan disekolahnya .
Hal ini berarti penjajah Belanda dulu telah berhasil menodai budaya kita dengan berbagai strategi dan taktis nya agar bisa menjajah selama mungkin di bumi pertiwi . Ini betul -betul terbukti negara kita dijajah Belanda hampir 350 tahun lamanya,waktu tersebut bukan masa yang pendek . Jika di ibaratkan pohon yang di tanam maka pohon yang hidup terakhir masa kemerdekaan RI pohon tersebut telah evolusi berkali - kali.
Jika di asumsikan umur manusis masa kolonial Belanda dulu mencapai 7 generasi dengan perkiraan 50 tahun an harapan hidup penduduk masa itu yang berarti sudah menjadi darah daging budaya yang dibaurkan oleh penjajah.
Bisa kita cermati dalam hidup sehari -hari hal tersebut berkaitan dengan nepotisme , ketika saya membangun rumah dulu di borong tukang pak Hadi namanya warga desa sebelah. Ketika itu pak Hadi kekurangan tenaga pekerja pembantu ,sebetulnya ia juga mencari tambahan pekerja pembantu. Kebetulan ada tetangga saya yang menganggur kemudian melamar ikut kerja bangunan ke pak hadi , namun ditolak pemborongnya dengan berbagai alasan.
Beberapa hari kemudian orang yang melamar kerja ke pak Hadi mencari saya , dia minta tolong agar pak hadi membolehkan ikut kerja melalui peranta ku. Pak hadi pun bingung untuk menerinanya ,menurut tutur katanya bisanya apa ,rajin apa tidak dan lain -lainnya. Karena saya tahu sifat tetangga tersebut ku ceritakan apa adanya , baru keesokan harinya baru ikut bekerja . Dua minggu kemudian ternyata tetangga ku yang ikut kerja bangunan berhenti tidak ikut kerja lagi.
Aku baru paham ternyata pak Hadi memiliki pengalaman tersendiri tidak mau menerima sembarang pekerja kasar ,dia punya naluri sendiri jika menerima pekerja. Menurut tutur katanya dia menerima tetangga saya itu karena terpaksa saja.
Dari pengalamam itu saya tidak mau campur tangan lagi urusan pekerjanya walaupun rumah saya yang di bangun , pekerja tanggung jawabnya pemborong yakni Pak Hadi.Bagi ku rumah jadi dan material bangunan tidak ada yang terbuang sia-sia ,semua bisa dimanfaatkan alkhamdilllah senang .Bidang Kerja selayaknya dikerjakan oleh ahlinya agar hasilnya memuaskan sesuai harapan , namun jika dikerjakan asal jadi akan menyesal di kemudian hari.