Lihat ke Halaman Asli

Teha Sugiyo

mea culpa, mea maxima culpa

Memberi Hati

Diperbarui: 12 Februari 2020   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: shutterstock

Dari 9 (sembilan) prinsip hubungan antarinsan, Mahyuda alias Iyud menerapkan prinsip nomor 4 (empat),  yaitu berikan perhatian yang sungguh kepada orang lain. Dia menerapkan prinsip itu secara khusus kepada  "anak gudang".

Pada hari pertama, tepatnya pada hari Selasa, dia menghampiri beberapa orang anak gudang. Dia berusaha mengajak mereka berbicara dan mendekatkan diri kepada mereka. Selama ini mereka sibuk di ruangan masing-masing. Mereka hanya saling sapa saat bertemu pada acara briefing pagi sebelum bekerja.

Keesokan harinya, Iyud, yang bekerja sebagai petugas Administrasi Personalia itu  menghampiri rekan kerjanya di gudang. Mereka saling bercerita tentang pekerjaan. Iyud melihat semangat mereka untuk bekerja bagus sekali, namun ada satu hal yang nampaknya kurang enak dilihat. 

Mereka tidak berpakaian dengan rapi. Bahkan, sering kali dia melihat pakaian mereka acak-acakan, seadanya. Baju sering dikeluarkan, tidak menggunakan ikat pinggang, rambut tidak rapi, dan bed nama tidak dipakai dengan benar. 

Memang benar, mereka bekerja di gudang yang aktivitas kerjanya tinggi, sering angkut barang, merapikan, mengatur, menurunkan dari kendaraan atau mengatur barang yang akan dikirimkan ke area jual di toko. Namun demikian, sebenarnya mereka dapat melakukan dengan lebih baik.

Pada suatu hari, Iyud bertanya sambil bercanda, " Bisa nggak, pakaiannya lebih rapi?"

Respon mereka pun senada. Salah seorang menjawab,"Bu, kami anak gudang susah untuk rapikan baju. Ketika barang masuk, kami harus susun-susun barang, oper-oper barang yang mau distok. Jadi, baju ini sering keluar-keluar lah Bu".  

"Baiklah, kalau di gudang, bolehlah pada saat sibuk bekerja, kalian lupa merapikan baju. Tetapi kalau kalian keluar dari gudang mengantarkan barang orderan ke lapangan, kalian harus merapikan pakaian terlebih dahulu!"

Salah satu dari mereka menjawab, "Iya Bu".

Pada hari ketiga, Iyud  menjumpai mereka di gudang depan, saat mereka akan beristirahat makan siang. Dia lihat ada dua orang anak gudang sudah berubah. 

Mereka adalah Sani dan Andi. Anak-anak gudang yang lain belum menunjukkan tanda-tanda perubahan. Kepada anak-anak yang belum mau berubah, dia mengingatkan mereka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline