Lihat ke Halaman Asli

Jadoel Itu Loe dan Gue

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1346302662951596055

[caption id="attachment_209497" align="aligncenter" width="400" caption="Jadoel tidak selamanya ketinggalan jaman karena jadoel itu klasik"][/caption]

“Hal yang ada dalam benak saya ketika mendengar kata jadoel adalah membangkitkan ingatan saya akan berbagai kenangan, makanan, dan tren masa lampau,” ungkap Aziz Taufik Hirzi, dosen Fakultas Ilmu Komunikasi UNISBA.

Sebelum membahas arti jadoel atau lawas itu sendiri, gue mau mengajak kalian berselancar ke masa sekolahan dulu, dimana suasana kejadoelan masih sangat kental. Coba cari foto-foto masa itu, kalau kita bandingkan dengan sekarang pasti sudah sangat jauh berbeda. Baik dari segi potongan rambut, kumis, pakaian, permainan dan banyak lagi.

Menurut Rizki Ahmad, mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah UGM 2010, jadoel itu adalah sebuah terminologi yang mengacu kepada suatu hal yang sudah ngetren pada zaman dulu. Tetapi, masih eksis sampai sekarang atau mencoba dieksiskan lagi. Jadoel juga bisa berarti beberapa pengertian tergantung konteks pembahasannya.

Jadoel bukan cuma melow kayak lagu Betharia Sonata ataupun musik Angkatan Babe Gue (ABG). Sebab, jadoel menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan jaman dulu, entah itu berupa kenangan, style, film, hobi, musik, makanan, permainan bahkan kendaraan antik. Kalau muka jadoel gimana ya? Bagi yang ngerasa muka jadoel. So, having fun with your face

Salah satu musik jadoel yang harus kalian tahu adalah seriosa. Kalo menurut sejarahnya, berawal dari lagu-lagu perjuangan kemudian berubah menjadi lagu seriosa yang diilhami oleh komposer Jerman, seni romantik ini pada abad 19 mencapai pucak kejayaannya di tangan komposisi besar Franz Schubert. Kalau di Indonesia sendiri sekitar tahun 1980-an lagu seriosa sering banget diperdengarkan di TVRI.

“Jadoel merupakan era lampau, dimana masih banyaknya handphone berantena, film hitam putih, guru mengajar dengan kapur dan lainnya,” ujar Kristian Hadinata, dosen Filsafat UI.

Ngomongin film hitam putih seperti yang diungkapkan Kristian, kira-kira kalian pernah nonton film ini belum? Pedjuang, Tiga Dara, Lewat Djam Malam, Harimau Tjampa, The Three Stoogest, atupun Charlie Chaplin. Bagi kalian yang pernah hidup di jaman keemasan TVRI pasti udah pernah nonton film-film tersebut dong. Zaman dulu juga belum ada tivi berwarna, sinar lampu lebih redup ketimbang bulan purnama, paling kalau mau rame nonton layar tancep di balai desa bareng teman-teman. Kalaupun beruntung bisa nonton bareng sama anaknya pak lurah. It’s really impress

Sekedar selayang pandang pengetahuan, kalian tau gak skinny jeans? Gue yakin pasti kalian punya mode celana yang satu ini. Yups, memang benar dalam beberapa tahun terakhir mode ini banyak diminati semua kalangan, termasuk babe loe mungkin punya mode skinny jeans. Tapi, ada yang tau gak mode ini kapan lahirnya? Celana yang sempit pada bagian bawah ini ternyata berasal dari era 70-an. Kalo babe loe belum lahir pada tahun segitu berarti gak ngerasain ketenarannya dong. Oh, this is sad

Celana skinny juga sering dipakai artis dunia kayak Roy Roger, Ramones, Scene Kids, Toys dolls bahkan model Kate Moss juga. Kini, lambat-laun mode skinny jeans mulai tergeser oleh model palazzo. Bentuk uniknya ketika diam, akan terlihat seperti rok. Namun, ketika sedang berjalan palazzo akan lebih tampak seperti celana.

“Massa lalu adalah bagian dari sejarah hidup. Orang yang mempunyai keinginan untuk kembali ke masa lalu adalah orang yang tidak berdamai dengan masa lalunya,” tutup Kristian.

Lantas apakah kalian masih ngerasa gaul dan bilang loe bukan penggemar jadoel? Kalau mode jeans yang loe kenakan berasal dari Angkatan Babe Gue (ABG). Gak nyangka loe yang benci sama hal-hal bernuansa jadoel, ternyata diam-diam juga pencinta jadoel. Bahkan mungkin loe bukan cuma pengkoleksi fashion jadoel. Tapi, banyak barang lain yang bernuansa jadoel juga loe koleksi. Hayooo… ngaku aja deh “jadoel itu loe dan gue”, don’t give protest!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline