Lihat ke Halaman Asli

Akankah "Merah-Putih” (lupa) Dikibarkan?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13451991351515218949

Susana di jalan Letnan Sulik, Manna, Bengkulu yang minim kibar merah putih.

Orang-orang mudik, sibukbelanjauntukkeperluanmenyambut 1 Syawal 1433 H yang jatuhpadatanggal 19 Agustus 2012, bahkanberbagaimakanan pun sudahsiapdihidangkan.Tetapi, ada yang berbedapadaperayaanlebarantahunini, yakni: semakinberkurangnyabendera“MerahPutih” yang berkibar di pagardepanrumahwarga. Sudahmenjadirahasiaumumsetiaptanggal 13-19 Agustusselakuwarga Indonesia wajibmengibarkanbenderamerah-putih di depanrumah.Mungkinkah orang-orangsibukhinggalupaharikemerdekaanrepublikini??Ataumungkinkahmerekasudahtakmengahargailagiharibersejarahtersebut??Lantaranbanyakkasus yang menjeratbangsainihingga orang-orang memberikanhukumanitu. Saatinikitatakpunyawaktuuntukbicarasoalidealisme, nasionalisme, ataukasus yang menjeratbangsaini.Tetapi, maribicaratentangkitayang lupawarnabenderasendiriatautentangkita yang buta, bisu, dantulitumbuhsubur di nuraniberkarat. Kemerdekaan17 Agustus 1945 sangatsusahdidapatkanparapejuangterdahulu. Dimanamerekaharusberjuangmemempertaruhkanharta,hargadiri, dannyawa demi merebuthaktersebutdarigenggamanpenjajah.Kini, entahkenapasemuanyadiammemudar, lemahnyakesadarandarikita, danlemahnyakesadarandaripemerintahselakupemimpin yang merangkul. PeringatanHUT Kemerdekaan yang jatuhberdampingandenganharikemenanganumatislamyang berpuasamembuatbanyak“MerahPutih” terlipatlusuh di dalamlemarikayutua.Lantas, bagaimanadenganAnda?ApakahkiniAndasudahmengibarkanbendera“MerahPutih” di depanrumah?AtaumungkinkiniAndamalahlupaakanhalitukarenamemandangkemerdekaanhanyasebagaisebuahopini yang melogika.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline