Lihat ke Halaman Asli

Sugiharno

Wiraswasta

Yudha Wijaya Lubis: Kunci Menuju Olympus

Diperbarui: 8 September 2022   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

YUDHA WIJAYA LUBIS - Di Aula UIN Sumatera Utara Pancing/dokpri

Kunci merupakan sebuah alat untuk membuka sesuatu yang tidak bisa dibuka dengan cara memasukkan kunci yang biasanya terbuat dari logam itu ke dalam sebuah lubang kemudian diputar. Namun dalam hal ini yang dimaksud dengan kunci adalah sebuah hal yang atau prasyarat untuk mendapatkan sesuatu.

Yudha Wijaya Lubis salah satu tokoh pemuda di Serdang Bedagai menjadi sorotan akhir-akhir ini yang katanya memiliki segudang taltent. Sosok yang akrab dengan sapaan Bang Dha ini memiliki usia yang cukup matang pada usia mudanya. Pemuda berusia 22 tahun ini berprinsip bahwa setiap ia berulang tahun maka ia harus sudah mencapai target satu keahlian atau target yang ia harus capai pada tahun tersebut. 

Seperti yang tertera pada judul tulisan ini, Olympus merupakan sebuah bukit yang menurut kepercayaan orang yunani kuno adalah tempat bersemayamnya para dewa. Olympus di sini dimaksud adalah tempat yang di mimpikan oleh orang orang yunani kuno. Untuk mencapai sebuah mimpi tentunya diperlukan usaha. Dan untuk mencapai hasil yang besar tentunya kita harus merancang rencana yang besar serta dibantu dengan keterampilan-keterampilan yang memadai.

Yudha Wijaya Lubis memiliki skill di berbagai bidang antara lain ia bisa memainkan beberapa alat musik baik gitar, piano, suling, akordion, drum, gitar bass dan lainnya. Kendati ia bisa seperti itu karena ia melatih skill musiknya sejak duduk di bangku kelas 5 SD. Pianika merupakan alat musik yang pertama sekali ia mainkan untuk mengenal sebuah nada.

(Bupati Serdang Bedagai-YUDHA WIJAYA LUBIS pada 14 Agustus 2020)/dokpri

Mantan Ketua OSIM MAN 2 Deli Serdang terlama ini sudah menuliskan dua buku karyanya sendiri sejak kelas 12 Aliyah. Buku yang pertama ia terbitkan berjudul "Goresan Hidup" yang terbit di tahun 2019. Dan buku kedua berjudul "Life Impulse" yang terbit pada tahun 2020. Bahkan kabarnya ia akan menerbitkan satu buku lagi dalam waktu dekat.

Buku YUDHA WIJAYA LUBIS/dokpri

Tampak jelas bahwa ia terus berusaha meraih kunci Olympus dengan giat. Hal ini diperbuat sebagai wujud syukurnya kepada Allah SWT yang telah memberikannya nikmat. "Pergunakan dengan baik apa yang telah Allah berikan padamu dan itulah cara bersyukur." Ujarnya ketika diwawancarai. Dengan saran yang religius tentunya tidak salah lagi bahwa mempergunakan akal dan jasad yang diberikan oleh Tuhan kepada kita adalah salah satu bentuk untuk meraih kesuksesan yang kita impikan. 

Tidak ada mimpi yang tidak diraih dengan proses. Karena sukses merupakan singkatan dari "Suka Proses". Proses yang harusnya dibangun adalah untuk meningkatkan kualitas diri seperti yang Yudha Wijaya Lubis sampaikan. Semua orang pernah bermimpi dan semua orang punya mimpi. Tapi tidak semua orang pemimpi memiliki Goals. Apabila orang memiliki mimpi tanpa usaha tentu itubukanlah goals. Tetapi jika kita punya mimpi dan kemudian sudah tersusun rapih bagaimana misi untuk mencapai nya maka itulah yang disebut Goals. Dan jika anda berhasil maka Kunci Olympus (Sukses) sudah anda pegang.

YUDHA WIJAYA LUBIS in Songkhla, Thailand/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline