Lihat ke Halaman Asli

Sugiarto Sumas

Widyaiswara Ahli Utama

Minum Makan Manis dan Pembicaraan Organ Tubuh

Diperbarui: 12 Desember 2022   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desain sendiri menggunakan  Canva.com

JAKARTA. Manusia itu jatah glukosanya  cuman 2 sdt (sendok teh) sehari. Jika berlebihan, apa kata organ tubuh?

Makan pagi, siang, sore / malam hari, ditambah minum makan manis ekstra,   menjadi pintu masuk karbohidrat.  Kemudian, karbohidrat di dalam tubuh dicerna menjadi  glukosa. Selanjutnya, glukosa akan dikendalikan oleh insulin yang diproduksi oleh Pankreas.

Insulin  akan  sibuk mengolah glukosa, supaya gula darah tetap di bawah 100.  Karena enggak mungkin  kadar gula darah manusia mencapai  ribuan mg/dl.

Dengan kata lain, insulin merupakan penyelamat manusia dari kadar glukosa dalam darah yang berlebihan.

Glukosa  yang berlebihan di dalam darah tentunya akan menjadikan darah lebih kental dan sulit untuk  dialirkan ke seluruh tubuh. Ini menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti stroke, serangan jantung,  gagal ginjal, dll.

Ketika glukosa  dimasukkan ke dalam tubuh  secara "gila",  akan membuat insulin harus  bekerja, juga  secara gila-gila an. Akhirnya Pankreas-pun dipaksa terus menerus untuk dapat menghasilkan insulin

Tapi karena  minum  makan manis berlebihan dan karbohidratnya dimasukkan ke dalam tubuh terus menerus (padahal jatah tubuh hanya 2 sdt per hari), maka insulin akan berteriak:

"Waduuh ... Glukosa masuk terus nich.  Saya mesti konversi dia menjadi energi!"

"Alhamdulillah berhasil!"

"Eh manusianya diam saja, tidak mau gerak, tidak mau olahraga, tidak aktif, kerjanya duduk di kantor, tiduran di rumah, main aplikas "game", boro-boro jalan, naik tangga saja kepingin pakai eskalator".

Sumber energi ternyata  tidak dipakai memadai sehingga berlebihan. Tapi karbohidrat dan makan minum manis  masuk terus. Membuat insulin jadi bingung dan mengomel:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline