Pada tanggal 18 Juli 2022, seluruh peserta Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) 2022 resmi diberangkatkan menuju lokasi KKN yang tersebar di berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi. Pihak LPPM (Lembaga Pengabdian dan Penelitian Masyarakat) membagi peserta KKN menjadi puluhan kelompok, di mana kelompok 23 ditempatkan di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap.
Desa Purwasedar merupakan salah satu dari delapan desa yang ada di wilayah kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Desa ini berada pada ketinggian 300 m di atas permukaan air laut dengan luas wilayah ± 2.3381 hektar. Jumlah penduduk yang ada di Desa Purwasedar, yaitu 7.465 jiwa di mana sebanyak 762 jiwa berada pada rentang usia 0 — 9 tahun. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan secara berkala oleh posyandu setempat, didapat data bahwa sebanyak ± 50 anak usia dini teridentifikasi memiliki gejala stunting.
Menurut literatur, stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kekurangan gizi sejak dalam kandungan mengakibatkan pertumbuhan otak dan organ lainnya terganggu yang menyebabkan anak lebih beresiko terkena diabetes, hipertensi, serta gangguan jantung. Pertumbuhan otak yang tak maksimal juga mampu menyulitkan anak untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri kelak.
Merujuk pada fakta tersebut, Kelompok 23 yang terdiri dari 15 anggota akan melaksanakan sebuah program berjudul 'Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Mewujudkan Generasi Bebas Stunting di Desa Purwasedar'. Salah satu program kerja yang telah digarap oleh mahasiswa KKN-T Kelompok 23 adalah menggelar sosialisasi terkait stunting pada tanggal 22 Juli 2022.
Pada pelaksanaannya, kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat Desa Purwasedar. Dalam salah satu kesempatan, kader PKK Desa Purwasedar berkata, "Banyak program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, salah satunya terkait pencegahan stunting. Dengan kedatangan mahasiswa KKN-T UMMI dan program kerja yang ternyata selaras dengan program yang ada di desa, kami merasa sangat terbantu."
Sementara itu, Aji Darmawan selaku Ketua Kelompok yang berasal dari program studi Teknik Sipil mengatakan bahwa, "Besar harapan kami dengan terselenggaranya seluruh program kerja yang telah dibuat, mampu menekan angka stunting di Desa Purwasedar hingga akhirnya bisa menciptakan sebuah generasi emas bebas stunting."
Tidak hanya melakukan sosialisasi terkait stunting, mahasiswa KKN-T UMMI Kelompok 23 akan melaksanakan demo pengolahan makanan lokal, pemeriksaan gizi, penanaman tanaman lokal, serta sosialisasi dampak yang terjadi dari adanya KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H