Lihat ke Halaman Asli

Beberapa Tradisi Lebaran Idul Fitri 1444 H yang Unik dan Meriah di Kampung Bagian Selatan Lamongan

Diperbarui: 26 April 2023   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Hari Raya Idul Fitri 2023 di Indonesia seringkali di sebut dengan istilah lebaran. Lebaran merupakan hari raya bagi umat Islam, baik hari raya idul Fitri maupun Idul Adha. Lebaran idul fitri seringkali dirayakan dengan sangat meriah di kampung-kampung, karena momen idul fitri adalah kemenangan bagi umat Islam setelah berpuasa di bulan Ramadhan. Biasanya momen lebaran sangat dinantikan, terutama bagi anak-anak kecil yang selama puasa pasti sudah menghitung hari dan menanti lebaran tiba.

Istilah Lebaran dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki makna hari raya umat Islam yang jatuh pada 1 Syawal setelah menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan. Lebaran juga berasal dari bahasa Jawa yakni lebar yang berarti uwes mari/uwes bar atau selesai.

Lebaran di kampung halaman tepatnya di Dusun Djati Desa Sukosongo Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan Jawa Timur, tahun ini sangat unik dan meriah di bandingkan dengan tahun-tahun kemarin. Beberapa Tradisi yang unik dan meriah diantaranya:

1. Mudik Kampung Halaman

Mudik adalah kegiatan pulang ke kampung halaman, biasanya mudik dilakukan sebelum lebaran sehingga warga yang merantau bisa merayakan lebaran di kampung halaman mereka. Warga yang bekerja di luar kota, atau luar provinsi akan menggunakan masa libur lebaran untuk pulang bertemu dan berkumpul dengan keluarga di kampung sehingga suasana akan sangat meriah, rame seru, dan haru karena yang sudah lama tidak bertemu dan berkumpul di momen lebaran ini bisa berkumpul bersenda gurau bersama dan saling maaf memaafkan.

2. Nyekar atau Kirim Doa Ke Makam

whatsapp-image-2023-04-26-at-15-33-40-6448e230a7e0fa34eb1f7ec2.jpeg

Di akhir bulan Ramadhan biasanya warga Dusun Djati melakukan tradisi nyekar dengan mendatangi makam leluhur atau makam sanak saudara yang telah meninggal. Selain membacakan doa untuk almarhum, warga juga biasanya membersihkan makam dan tabur bunga. Nyekar bisa mengingatkan kita pada kematian sehingga dengan tradisi nyekar bisa menambah iman dan takwa kita kepada Allah SWT.

3. Takbir Keliling

Dok. pribadi

Keliling dengan jalan kaki atau naik sepeda satu Desa di ikuti oleh warga tiap dusun, tradisi ini dilakukan ketika malam idul fitri sambil mengumandangkan takbir dengan semangat. Setiap dusun biasanya memiliki tema masing-masing, mereka akan beramai-ramai ikut memeriahkan malam lebaran dengan terus membaca takbir keliling dari dusun ke dusun. Dan akan kembali berkumpul dengan warga dari dusunnya masing-masing dan mengikuti acara sesuai tema yang di sepakati tiap dusun. Di dusun Djati setelah keliling warga berkumpul di halaman Masjid dan melakukan undian kupon yang telah dibagikan oleh remaja masjid. Hal ini menambah semangat bagi warga untuk mengikuti kegiatan malam takbiran.

4. Kundangan atau Kirim Doa di Masjid

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline