Lihat ke Halaman Asli

Sugianto PS

Seorang murid, dan selamanya begitu.

Kutil

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_288906" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.larianmd.com/images/large-voice-papilloma.jpg"][/caption] Kutil adalah daging tubuh alias tumor jinak di permukaan kulit. Dunia medis mengenalnya sebagai papiloma yang penyebabnya seringkali dihubungkan dengan infeksi Human Papiloma Virus (HPV). Kutil kecil dan seringkali tidak berbahaya. Tapi tahukah Anda bahwa kutil bisa menyebabkan si penderita harus ratusan kali dioperasi? Kutil jenis ini adalah kutil yang tumbuh di pita suara pada tenggorokan. Donalus pada abad ke 17 menyebutnya sebagai warts in the throat, suatu penamaan kuno. Sekarang kita mengenalnya sebagai papiloma laring, istilah modernnya yang diperkenalkan oleh Mc Kenzie pada abad ke-19. Papiloma laring, merupakan sejenis tumor jinak tenggorakan (= laring) pada anak-anak juga pada dewasa. Karena tumbuh di sekitar pita suara maka suara parau atau serak adalah gejala awal, tapi jika papiloma tumbuh lebih besar akan menyebabkan penderitanya sesak nafas. Papiloma laring yang diduga disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11 ini sangat berbahaya karena bisa menyumbat saluran nafas sehingga berisiko kematian. Sejauh ini terapi paling efektif hanya melalui pembedahan. Yang paling terkenal adalahi bedah laring mikro (BLM) yang dilakukan oleh dokter THT. Sialnya papiloma laring ini sering berulangkali kambuhnya, sehingga si penderita bisa dioperasi berkali-kali sepanjang hidupnya. Operasi BLM bukanlah operasi yang sederhana, karena melibatkan kolaborasi dokter Anestesi yang cermat dan dokter THT yang terampil. Saluran nafas yaitu tenggorokan menjadi milik bersama saat operasi berlangsung. Melaluinya dokter Anestesi akan melewatkan pipa endotrakeal yang mengalirkan oksigen dan gas bius, sementara pada tempat yang sama dokter THT memasukkan instrumentasinya untuk mengikis atau memotong kutil itu. Silap-silap sedikit nyawa taruhannya. ............................................... Pagi kemarin, aku melakukan anestesia pada seorang penderita berumur 19 tahun  yang menjalani operasi BLM ke 45nya. Dia sudah dioperasi sejak masih bayi. Aku bahagia bisa melihat senyumnya kembali merekah pasca operasi. Dia terlihat tegar dan penuh semangat. Walaupun dia tahu bahwa papiloma itu akan mengantarkannya kembali lagi ke RS untuk operasi ulang. Entah sampai kapan. Syukurlah semua operasinya ditanggung pemerintah atas nama Askeskin. Saat mencatatkan catatan operasinya pada lembaran buku rekam medik BLM, iseng-iseng kulihat beberapa nama di dalamnya. Pada halaman tengah tertulis, Mr. T, operasi BLM ke 116. ....................................................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline