Lihat ke Halaman Asli

KETIKA HUJAN DI HATI

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KETIKA HUJAN DI HATI

Mengukir pelangi setiap waktu

kala hujan hampir berlalu

senja menemu hitam

dan pagi masih berenangrenang di langit perak

menghitung detak berlalu

ketika kerikilkerikil ini masuk di periuk waktu

aku melihat kau

masih sibuk mengenakan baju

dan jubah kelalaianmu

awanawan kapas berarak

serupa malaikatmalaikat kecil

terbang memindai nafas

pancarkan cahaya kesudut hati

cobalah

kau istirahat sejenak

lalu pejam mata

dan hitung kunangkunang di gelap sana

berapa banyak alpa telah menoda

buka mata

jalan ini masih untukmu

usah ragu

bawalah bekal ikhlas dan kesabaran

teruskan meniti jalan penuh pengharapan

sdm

PRB, OKTO 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline