KETIKA HUJAN DI HATI
Mengukir pelangi setiap waktu
kala hujan hampir berlalu
senja menemu hitam
dan pagi masih berenangrenang di langit perak
menghitung detak berlalu
ketika kerikilkerikil ini masuk di periuk waktu
aku melihat kau
masih sibuk mengenakan baju
dan jubah kelalaianmu
awanawan kapas berarak
serupa malaikatmalaikat kecil
terbang memindai nafas
pancarkan cahaya kesudut hati
cobalah
kau istirahat sejenak
lalu pejam mata
dan hitung kunangkunang di gelap sana
berapa banyak alpa telah menoda
buka mata
jalan ini masih untukmu
usah ragu
bawalah bekal ikhlas dan kesabaran
teruskan meniti jalan penuh pengharapan
sdm
PRB, OKTO 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H