Lihat ke Halaman Asli

Sucen

Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Gabut Jadinya, Jika Nggak Nulis Ngapain Lagi?

Diperbarui: 8 Maret 2022   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber. viva.co.id

Boring rasanya, kerjaan belum mached (sesuai.red) angan-angan ingin segera selesai tapi ada saja kendala. kali ini bukan hanya dari segi perhitungan soal laporan keuangan, lagi nyari bahan dan sudah ketemu eh perangkatnya yang ngadat, secara kinerja sih normal hanya saja ada aplikasi yang dibutuhkan namun gara-gara kemarin dikloning eh malah tidak mau dibuka.

Gabut gabut deh wal hasil nulis jadi pilihan daripada bengong, ngalir aja apa yang terlintas dipikiran tulis dan tulis entah itu menarik atau tidak jika dibaca. menulis membuat unek unek bisa tersampaikan keluar paling tidak supaya tidak mengganjal dipikiran rasanya gimana gitu.....

Bolak balik edit dan teliti kali aja ada ejaan yang kurang huruf, sayang jika lagi enak membaca terhenti hanya gara gara kata yang sebenarnya secara arti sudah tahu tapi gegara kurang satu huruf pembaca merasa terkilir dan nyletuk dalam hati ini kurang ketik, kan mengganggu yah?

yah saking enaknya tal tul nulis bisa saja satu tul luput dari tekanan keyboard laptop tulisan "gabut" jika kurang satu huruf "gabt atau gbut" bacanya jadi tersendat bisa timbul koreksi otomatis, jika si penulis ada disamping pembaca mungkin akan langsung ditegur hey ini ada yang kurang nulisnya bro kurang huruf gitu kira kira koreksi si pembaca. namun sehubungan si penulis jauh, yah mau gimana lagi ngomong ke siapa nulis dikomentar kesannya ga ok, atau walau terganggu pembaca lebih memilih memaklumi dan ini kerap terjadi, di tulisan ketelitian benar diperlukan.

Semangat dan pengetahuan saja belum cukup banyak faktor pendukung agar tulisan kita bisa tersampaikan dengan baik. dilihat dari konten biasa saja bagaimana caranya dari yang biasa ternyata ada hal yang bisa diambil manfaatnya walau kecil sehingga dari judul yang biasa ternyata ada selipan hal yang belum kita tahu sebelumnya.

Hal kecil sering diabaikan padahal dari hal kecil itulah kita diabadikan dikenal ditandai dikenang sebut saja senyum, sedekah, perhatian, sikap empati ngolah rasa atau surasa orang jawa bilang.

Salam Hangat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline