Pemandangan yang kini sering terlihat sejak pandemi di Indomesia, anak banyak belajar dengan orang tua.
Selesai sholat magrib saatnya anak belajar mengaji sang emak terapkan qiroati dan sesudahnya menghafal surat surat pendek dalam al qur'an. Emak membaca sianak mendengarkan lalu anak diminta menirukan apa yang dibaca emak.
Satu demi satu ayat diulang sampai anak benar benar ingat si emak takan menyerah sebelum anak bisa hafal. Walau terlihat kesusahan anak tidak berdaya melawan perintah emak. Maka terang terlihat wajah anak yang menampakan kekesalannya namun apalah daya emak terus memaksa sampai bisa.
Anak cenderung patuh dengan si emak ketimbang sama Bapaknya itu terbukti ketika dilatih oleh emak tak banyak melawan. Beda jika sang ayah yang mengajari sifat kelaki lakiannya tampak yang tak sabar dan tak mau ribut.
Beda cara maka beda pula hasilnya jika sama sang ayah sebentar karena sang ayah tak tega melihat bahasa tubuh anak yang kegelisahan walhasil anak akan cenderung menawar.
Kalau sama emak jangan harap diberi ampun sebelum hafal pantang disudahi kecuali si dede nangis minta disusui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H