Mobil di jaman milenial seperti sekarang bukanlah hal yang mewah lagi, lihat saja dealer mobil berlomba lomba menawarkan produknya.
Sepeda motor kini semua orang sudah memilikinya bahkan tak sedikit mereka memiliki sepeda motor lebih dari satu. Dulu orang naik motor hanya untuk keperluan seperti jalan jalan, atau berbelanja ke pasar. Sekarang sepeda motor sudah dipakai untuk angkut rumput para peternak.
Di Desa para kuli sawah kala mencari pekerjaan didesa tetangga lebih dikenal dengan sebutan lajo (mencari kerja di desa tetangga.red) sekarang sudah memakai sepeda motor maka jangan heran jika antara sipencari kerja dengan majikan yang membutuhkan pekerja disawah hampir tidak ada bedanya.
Itulah sepeda motor sekarang semua orang sudah memakainya.
Motor sudah dianggap terjangkau kini masyarakat sudah menunjukan minatnya untuk memiliki mobil terlebih sekarang kala pandemi ada wacana relaksasi pajak mobil 0%. Wow tentu ini berita gembira bagi mereka yang sudah lama menggadang gadang ingin membeli mobil baru.
Pajak Mobil Baru 0%?
Bisa dibayangkan jika wacana tersebut benar benar terealisasi.
Indonesia sebagai negara konsumtif sebelum ada wacana relaksasi saja, begitu ada iklan mobil keluaran terbaru di media kita sudah menjumpai mobil tersebut sudah berseliweran dijalan. luar biasa bukan?
Apalagi jika mobil yang sebelumnya dibanderol 200 juta kemudian turun harga menjadi 100 juta. Tentu orang akan berbondong bondong ke dealer mobil.
Nah bagaimana nasib mobil bekas?
Sejarah akan terulang ketika kala itu harga motor cina merambah pasar indonesia yang dihargai murah baru pula, maka pasar motor jepang drop. Orang lebih memilih motor cina dibanding motor bekas produk jepang, karena disamping murah kondisi motor masih dibungkus baru.