Bangjo sebutan buat lampu lalu lintas lampu merah, entah kenapa lampu kuning jarang bahkan tidak disebutkan padahal keberadaannya mutlak harus ada.
Lampu lalu lintas disebut juga alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) istilah resminya malah tidak populer sama sekali. Masyarakat lebih familiar dengan sebutan bangjo atau lampu merah. Kasian ya si lampu kuning
Ngomong ngomong soal lampu merah disetiap sudut pertigaan, perempatan saat ini sudah dilengkapi dengan timer penghitung waktu.
Dari waktu pengatur bangjo kiranya bervariasi berdasar hitungan detik, detik detik waktu lampu merah terbilang cepat tapi prakteknya 59 detik nunggu lampu ijo nyala rasanya lama.
APILL dengan jumlah lampu 3 buah merah, kuning dan hijau itu dilansir dari liputan6.cim ketiga warna lampu itu mempunyai pilosofi yang berbeda saat ditetapkan menjadi lampu lalu lintas.
Pada masa peperangan dulu terjadi pertumpahan darah dimana mana menyisakan duka dan kematian. Kemudian munculah seseorang yang anti perang, lalu dibuatlah peraturan larangan , berperang dan saling melukai.
Sejak saat itu warna merah digunakan sebagai lambang larangan atau stop.
Masih dilansir dari liputan6.com warna kuning identik dengan dua sisi, yang melambangkan api kecil dan api besar dimana api kecil cenderung bisa dikendalikan sedang api besar bisa juga tanda berbahaya.
Zaman peperangan dulu manusia mengamati musuhnya dengan api. Jika terlihat api dari pihak musuh maka pasukan lawan bersiap siap menghadapinya.
Warna kuning juga identik dengan warna daun yang sudah tua. Artinya daun itu akan segera gugur dan akan digantikan dengan daun muda. warna kuning melambangkan transisi atau peralihan. Itulah kenapa warna kuning menjadi simbol hati-hati atau waspada.
Sedang warna hijau identik dengan warna daun walau tidak semua daun berwarna hijau walau hijau tanaman berbeda, tapi hampir semua tanaman mengandung warna hijau.