Lihat ke Halaman Asli

Sucen

Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Jika Dunia Disibukan dengan Corona, Petani Sibuk dengan Hama Kraca

Diperbarui: 23 April 2020   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padi umur 10 HST dok.pri

Bulan april sampai juli sebagai masa tanam padi sadon (tanam padi ke dua.red) masa sekarang masuk masa pemupukan pertama. Pada masa ini tanaman padi masih rentan dari masa pindah tanam, biasanya petani akan inten untuk mengairi sawah agar benih bisa tumbuh dengan baik.

Pada masa ini rupanya banyak ditemukan kraca (binatang sejenis seefood) orang desa menyebutnya dengan kiong, diareal sawah dan ternyata keberadaannya sangat mengganggu bisa dibilang binatang ini sebagai hama padi.

Kiong akan memakan batang padi muda sebagai makanannya untuk bertahan hidup, hal ini yang membuat para petani padi geram. Pasalnya jika tanaman padi dimakan Kiong jelas tidak bisa tumbuh bahkan mati, petani terpaksa harus tanam ulang atau nanjangi. Padi belum tumbuh sempurna mati dimakan predator.

Penampakang kiong dok.pri

Kiong jika tidak diberantas bisa mengancam stabilitas pangan dimuka bumi makanya cara yang paling efektif ya buru kiong dan kroni kroninya.

Untuk mematikan kiong mudah saja jika jumlahnya banyak cukup ambil kumpulkan dan letakan dijalan dijemur terik matahari biar mati, bisa juga dengan cara menelentangkannya diatas galeng sawah, dengan cara itu kiong tidak bisa bergerak untuk kembali tengkurep saja susah maka perlahan akan mati.

Kiong telentang dok.pri

Binatang yang dikenal lambat jalan ini cukup membuat repot petani, jika terlambat dalam memberantasnya bisa ludes tanaman padi kita. Walau dikenal lambat namun dia rakus.

Salam Merdeka KBC-45 | Sucen 

Dok. Kombes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline