Lihat ke Halaman Asli

Sucen

Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Kenapa Bandeng Dibakar Lumpur? Ini Sejarahnya

Diperbarui: 14 Maret 2020   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pri

Konon apa yang populer bandeng lumpur saat ini, di Desa Randusanga kulon hal itu sudah dilakukan masyarakat sejak dulu. Ujar Waryoko pemilik Rumah Makan Bang Jarot saat ditemui tim Kompasianer Mbolang dipelataran Rumah Makan Bang Jarot pada sabtu, (14/03/2020). 

Bandeng lumpur sejarahnya ketika para petani tambak sedang bekerja, mereka sengaja membakar bandeng dengan dibalut lumpur itu dilakukan agar bandeng tidak cepat matang alias sambil nunggu istirahat saat bekerja. bandeng dibakar, hingga pada saat istirahat tiba bandeng bakar matang dan siap disantap. 

Bandeng lumpur kini viral lantaran masyarakat diluar sana menganggap hal ini inovasi baru, jelas membuat penasaran para pecinta kuliner bagaimana rasa bandeng bakar lumpur. Bandeng yang proses bakarnya dibalut lumpur sebelum dibakar bandeng dicuci bersih kemudian siapkan lumpur dengan kadar air 30 persen.

Lumpur jangan terlalu encer karena susah dibalutkan, pastikan lumpur lembek kenyal jadi saat dibalutkan ikang tertutup sempurna.

Bandeng yang sudah dibalut lumpur kemudian bakar di perapian proses bakar ini butuh waktu sedikit lama pasalnya kondisi lumpur masih benar-benar basah.

Hasil pembakaran bandeng dengan lumpur memang beda tingkat kematangan bandeng merata ini karena panas hantaran dari balutan lumpur, bandeng juga tidak gosong dan terlihat lebih bersih.

Itulah inovasi, tidak butuh ilmu pakem. sebuah kebiasaan yang dilakukan tetapi dengan ide dan cara yang berbeda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline