Lihat ke Halaman Asli

Sucen

Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Mengenal Tugas Kader Posyandu di Desa

Diperbarui: 8 Februari 2020   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas kader dok. slideshare.net

Banyak yang tidak tahu betapa beratnya tugas seorang kader posyandu di Desa, terlihat sepele ketika ada kegiatan posyandu para kader mondar mandir, ada yang bertugas menimbang bayi ada yang bertugas mencatat kehadiran dan ada yang menyiapkan makanan tambahan untuk balita.

Satu persatu balita dan ibu hamil diperiksa, setelah sebelumnya semua ibu hamil dan balita di posyandu itu didata dibuku register bayi, balita, register bumil, register wanita usia subur (WUS) dan register pasangan usia subur (PUS).

Peserta posyandu akan diklasifikasikan sesuai buku yang ada, dicatat perkembangan setiap bulannya, dari waktu ke waktu berurutan. Jika ada peserta yang tidak datang, maka akan kelihatan direkam jejak buku register jika dia adalah ibu hamil dan tingkat kehadirannya kurang, bidan segera menanyakan kepada kader kenapa si fulan kehadirannya sangat kurang. Melalui kader, bidan meminta untuk mengunjungi bumil tersebut untuk memastikan kondisi kehamilannya baik-baik saja.

Hal ini pula yang membuat kader pusing kata seorang kader, pasalnya jika pada masa melahirkan dan ada sesuatu hal yang terjadi dan menghambat persalinan, sedang rekam jejak pemeriksaan tidak ada, maka para medis akan menyalahkan bidan desa terlebih kepada kadernya.

Dalam setiap kasus begitu adanya, ini juga tantangan seorang kader posyandu di desa, bagaimana mereka bisa bersosialisasi serta memberikan arahan agar siapa saja baik bayai, balita terlebih ibu hamil agar selalu aktif dikegiatan posyandu.

Tugas yang berat menurut penulis, seorang kader sukarela dituntut bekerja maksimal. Kita patut memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mereka kader yang terus setia melayani masyarakat.

Desa bahkan Negara sangat membutuhkan mereka data yang diperoleh akan menentukan nasib bangsa kedepan. Sudah sepantasnya jika kemudian kader mengharapkan perhatian dari stake holder terutama desa dan kementrian kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline