Lihat ke Halaman Asli

Sugeng Hardianto

Wirausaha Mandiri

Amankah Menyimpan Uang di Bank?

Diperbarui: 25 Maret 2022   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Disclaimer :

Opini yang dalam tulisan ini adalah murni pendapat pribadi dan tidak bermaksud untuk mendiskreditkan pihak manapun. Pembaca silahkan menelaah dengan bijak dan mengambil hikmah dari kasus ini.

Baru baru ini keluarga dekat baru saja kena musibah rekening di banknya ludes dan kandas dari saldo ratusan juta sebelumnya , pihak penipu menelepon dan berpura sebagai teman lama yang mungkin mendapatkan list pertemanan dari facebook atau medsos lainnya.dari telepon tersebut "teman lama " menawarkan bisnis cepat untung dengan jual beli barang elektronik , dan dengan teknik manipulasi singkatnya si "ibu rumah tangga" tergiur dengan keuntungan sesaat dan ditransferlah sejumlah uang dan setelah mentrasfer sejumlah uang si ibu mendapatkan telepon dari "kepolisian" yang mengatakan telah menangkap barang elektronik selundupan dan disinilah di mulai drama pemerasan oleh pihak yang mengaku polisi dengan meminta uang tebusan , namanya juga emak2 yang ketakutan ditransferlah uang yang ada direkening sampai saldo kandas tak bersisa.

Kasus ini langsung dilaporkan ke bank dan kepolisian dan seperti biasa pembaca sudah dapat menerka apa hasilnya , dan pihak bank pun hanya menjawab dengan jawaban normatif bahwa transaksi tersebut sah .

Kejahatan seperti ini sekarang ini sudah sangat merajalela dengan bermacam modus . Para penjahat bisa mengkloning kartu atm , bisa mengkloning kartu telepon , apabila rekening bank kita sudah ter register dengan sms atau mobile banking maka  dengan teknik manipulasi ke nasabah  ,maka penjahat bisa mendapatkan reply sms atau mobile banking berupa kode transaksi , maka mereka akan bisa menguras isi rekening tanpa disadari nasabah , pas cek isi rekening saldo sudah lenyap.

Kerugian dari kejahatan ini kemungkinan jauh lebih besar dari penipuan transaksi binary option atau robot trading yang lagi viral di Indonesia , karena kebanyakan nasabah enggan melapor dengan berbagai alasan . korban kebanyakan ibu ibu karena mereka lebih rentan terhadap manipulasi

Jadi dengan berbagai kasus diatas menyimpan uang dibank dalam jumlah banyak sangat sangat beresiko , ibarat menyimpan uang didompet memasukkannya disaku belakang dan berjalan dipasar yang penuh copet , kapanpun uang kita bisa lenyap dicopet . sistem keamanan di bank mungkin sudah aman tetapi kelemahan justru ada pada nasabah dengan kurangnya pengetahuan tentang keamanan perbankan , sifat greedy /tamak ,kesembronoan dan perpaduan inilah yang dimanfaatkan oleh para pencoleng untuk menggasak tabungan kita .

Simpan uang secukupnya saja di tabungan bank , cukup untuk bayar2 tagihan listrik, air pdam, belanja sehari hari dan sekolah anak . Nah sisanya jangan simpan di tabungan tapi simpan dalam portofolio investasi yang aman dan cukup mudah /liquid untuk dicairkan dan tentu saja ada imbal hasil yang kita dapatkan. Kalaupun terjadi juga digasak ditabungan , nominalnya tidak terlalu besar .

Jadi dimanakah paling aman untuk menyimpan uang ?

1.  Aset Surat Berharga

Aset bisa berupa surat berharga seperti saham atau reksadana. tentunya apabila disimpan dalam saham pilihlah saham yang blue chip yang paling tidak ter register dalam LQ 45 . dan apabila reksadana ada banyak pilihan reksadana seperti reksadana saham , campuran atau obligasi. Kenapa dalam bentuk surat berharga :? Karena apabila disimpan dalam aset seperti ini lebih mudah dicairkan (kurang lebih 1 minggu untuk pencairan) dan memberikan return yang lumayan ( bisa sampai 15 ke 20 % pertahun) daripada disimpan dalam bentuk uang di bank. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline