Lihat ke Halaman Asli

sugeng rahayu

Driver ojol

BBM Bersubsidi di Mata Para Pekerja Sawit

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini menceritakan pengalaman pribadi aku sendiri waktu menjadi buruh harian di kelapa  sawit di kaltim tepatnya di perkebunan sawit PT GUNTA SAMBA di desa muara bulan kec.karangan kab.kutai timur KALTIM, sekarang sudah balik ke jawa.

mengenai hubungan pekerja sawit dengan BBM sangat penting dan yang lebih mengherankan adalah di pedalaman sana tidak ada yg namanya BBM bersubsidi lagi pula kami tidak ambil pusing dengan itu karena yg terpenting kami bisa kerja dan kerja.

gaji harian kami pada waktu itu antara bulan februari-april 20012 rp51.200.- (lima puluh satu ribu dua ratus rupiah) dan semua berjalan lancar tidak kurang suatu apa sedangkan harga premium 1 botol bukan 1 liter karena 1 botol bensin eceran tidak ada 1 liter rp11.000 (sebelas ribu rupiah) keadaan normal-normal saja memang harga kebutuhan hidup tinggi juga tapi kami masih bisa makan beli rokok dan menabung untuk biaya bila sewaktu-waktu ingin pulang ke jawa.

bisa di bayangkan gaji segitu dan harga BBM segitu, seperti tidak ada pengaruhnya berjalan biasa seperti orang di kota kehidupan normal-normal saja dan yg punya motor juga biasa saja sehari-hari naik motor juga.

bukannya mendukung pemerintah untuk membuat kebijakan masalah BBM bersubsidi tapi untuk menambah wacana kita seandainya BBM tak lagi di subsidi pemerintah aku rasa kita tetap bisa hidup seperti saudara kita di belantara sawit di kalimantan sana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline