Lihat ke Halaman Asli

Puisi buat Polri

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Prolog . . .

================================
Priit ... !!!

..... setelah beberapa saat

Pak Polisi : Gimana mas, pengadilan atau titip
Saya      : Kalau titip saya minta tanda terimanya pak
Pak Polisi : Ya sudah ke pengadilan saja kamu itu !!!
Kalau pengadilan baru kamu dikasih surat tilang, gak usah cerewet.
Saya dalam hati : Nyerahin uang tanpa tanda terima ? aturan resmikah atau
atur-atur asal saja ??

Sambil ngedumel dalam hati di perjalanan setelahnya, melintas mobil polisi dengan tulisan gede-gede : Melindungi dan Melayani Masyarakat . . . . fantastically ironic

Belakangan, di koran-koran dan televisi, saat polisi secara bertubi-tubi merasa disudutkan berbagai pihak dan kelihatan menjadi sarang mafia, mulai kasus Cicak vs Buaya, Bibit-Candra, Anggodo, sampai Gayus . . . . polisi minta dipercaya oleh masyarakat. Yang benar saja Bung !!

========================================
Puisi Buat POLRI

POLRI-ku yang kucinta
Kalian sangat diperlukan bangsa ini,
Agar bangsa ini tertib, terayomi, terlindungi
Agar segera menjadi bangsa merdeka sejati
Jadi segeralah buktikan diri
Jujur dan tegas dalam bertugas
Berdedikasi tinggi, penuh integritas

Tapi maaf saya belum bisa percaya pada polisi saat ini

Selama titip uang denda tilang tak ada tanda terima
Selama anak-anak, istri dan keluarga polisi dapat hak istimewa
Jika ada razia, meski melanggar, tinggal bilang ... keluarga anggota

Tapi maaf saya masih tidak terima

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline