Lihat ke Halaman Asli

Sufyan Ilyas

Nikmat Tuhan Mu yang manakah yang engkau dustai

Siapa Calon Anda! Coba Takar Kemenangan di Pilkada Serentak

Diperbarui: 26 Juni 2018   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

27 Juni 2018 masyarakat Indonesia di beberapa daerah akan menentukan pilihan terbaik untuk menjadi Pemimpin mereka lima tahun yang akan datang, bila pilihan tepat maka makmurlah negeri tersebut namun sebaliknya bila yang terpilih mengkhianati bangsa maka petaka dan penyesalan yang didapati oleh kita sebagai masyarakat biasa.

Bupati, Wali Kota atau Gubernur di calonkan pasti Tokoh yang diyakini mampu membawa negeri menuju arah yang lebih baik dari sebelumnya, arah perubahan dan arah kebijakan yang menguntungkan rakyat. Pasangan di calon merupakan putra-putri terbaik negeri ini ditampilkan dengan misi visi kebaikan bersama dengan tujuan menciptakan kedamaian, keadilan dan kesejahteraan bagi segenap masyarakat nantinya.

Visi Misi yang disampaikan tidak sekedar lisan semata, namun masyarakat bisa memilah dan memilih mana sebenarnya yang konsisten dengan ucapannya dan mana yang tidak, karena tidak semua Visi Misi yang di sampaikan saat kampanye akan terealisasi nantinya saat terpilih tergantung siapa yang menyampaikan, kepada siapa disampaikan dan tujuan apa hal itu disampaikan.

Bila yang menyampaikan adalah tokoh yang dikenal jujur dan amanah kemungkinan besar akan ditepati namun bila takerecord-nya telah diketahui tidak bersih maka kemungkinan masyarakat akan berpikir kembali memilihnya. Bila Visi Misi tersebut dinilai tepat sasaran dan memihak kepada rakyat maka pilihan pasti ada padanya, namun bila yang disampaikan sesuatu diluar jangkauannya, merugikan rakyat dengan menghilangkan program yang pernah dinikmati masa sebelumnya maka sulit untuk menjadi panutan. Bila Visi Misi disampaikan dengan tujuan kemenangan semata atau kepentingan segelintir orang saja maka tidak menutup kemungkinan tim relawannya akan menjadi musuh baginya sendiri.

Maka dari itu Pilkada laksana sebuah kompetisi pasti ada kemenangan dan kekalahan, yang menang adalah pilihan dari rakyat dan yang kalah juga bukan berarti yang terburuk dari rakyat. Semua pasangan adalah orang Pilihan yang dipercayai mampu menjadi pemimpin rakyat masa mendatang. Dengan kemenangan yang diperoleh diharapkan Pemimpin nantinya benar-benar menjadi sosok yang bermartabat, tokoh yang menjadi panutan dan jujur, adil serta amanah sehingga negeri ini menjadi negeri Baldatun Thaibatun Wa Rabbul Ghafur. Amin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline