Dalam acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 di Istana Negara beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo meluncurkan teknologi pemerintahan yang dikenal sebagai Government Technology atau GovTech, yang diberi nama INA Digital.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden menegaskan bahwa kehadiran GovTech akan berperan penting dalam meningkatkan daya saing Indonesia dengan memperkuat digitalisasi sistem pelayanan publik. Beliau menjelaskan bahwa GovTech ini akan mengakselerasi integrasi sistem layanan digital di berbagai sektor.
Tulisan ini berusaha mengelaborasi peluang dan tantangan GovTech jika diterapkan dalam konteks praktis, contohnya pada layanan dalam perayaan keagamaan Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam.
Perayaan Idul Adha merupakan salah satu momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain menjadi saat untuk memperingati ketaatan dan pengorbanan Nabi Ibrahim, Idul Adha juga menjadi waktu untuk berbagi dengan sesama melalui penyembelihan hewan kurban dan distribusi dagingnya kepada yang membutuhkan.
Namun, proses pengelolaan kurban seringkali menghadapi berbagai tantangan logistik, manajemen, dan transparansi. Dengan kemajuan teknologi, konsep GovTech dan Smart City menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan selama Idul Adha.
GovTech dan Smart City?
GovTech merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) oleh pemerintah untuk meningkatkan layanan publik, efisiensi operasional, dan partisipasi warga. Ini mencakup berbagai teknologi, seperti platform digital, aplikasi mobile, big data, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT). GovTech bertujuan untuk membuat pemerintah lebih responsif, transparan, dan efisien.
Smart City, di sisi lain, adalah konsep kota yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas hidup warganya, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meminimalkan dampak lingkungan. Smart City mengintegrasikan berbagai sistem dan layanan kota melalui teknologi untuk menciptakan ekosistem yang lebih cerdas dan terhubung.
Ketika GovTech dan Smart City diintegrasikan, keduanya dapat berkelindan untuk menciptakan solusi yang lebih komprehensif dan holistik. Dalam konteks Idul Adha, integrasi ini dapat meningkatkan berbagai aspek pengelolaan kurban, mulai dari pendaftaran, penyembelihan, hingga distribusi daging.
Digitalisasi Pendaftaran, Pembayaran dan penyembelihan
Langkah pertama dalam pengelolaan kurban adalah pendaftaran hewan kurban. Dengan integrasi GovTech dan Smart City, pemerintah dapat membuat platform digital di mana warga dapat mendaftar hewan kurban mereka secara online.