Lihat ke Halaman Asli

Semalam Aku Mencium Medusa, Pagi Ini Terbangun dengan Mulut Berbisa

Diperbarui: 11 Mei 2023   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku bukan Perseus, begitupula engkau bukanlah Athena
karena konon jubah altruis menjadikan kepongahan sebagai ketamine
seperti mistis lama yang jengah kita dengar,
menyisipkan kepala perempuan berambut ular pada perisai Aigis
pengagungan simbolisme bahkan pada fantasi liar seksualitas penghuni daring

aku merangkai anti-hero untuk mencuci otakmu, karena itu kucumbu Medusa semalam
agar diriku menjelma batu menampik sihir tatapanmu
karena melalui perisai cermin-pun tak kuasa diriku menebas kepala romansa
muntah-terhuyung tak terkendali karena sendal bersayap kau paksa kenakan padaku

mulutku adalah bisa, racun yang tercipta akibat enzim dari kelenjar ludah-mu
bertahun-tahun kau jejalkan atas nama cinta
dan kini kucampurkan dengan protein amarahku yang tidak pernah padam
kau bilang hasad membuta
bagiku adalah pelita

aku adalah sejahatnya seorang insan
sebuah dikotomi dari berbagai influencer yang kau ikuti di jejaring sosial
karena bukan hak-ku memaksakan kebenaran kepadamu
sebab dari semua dongeng yang kuceritakan kepadamu setelah kita bersetubuh
aku memberikan pesan subliminal untuk kau telaah
namun kini semua serba ajeg, kau telan semua data mentah

semalam aku sudah berhenti mencium-mu, sampai jumpa
di jejaringan yang berbeda

Pekanbaru, 11/05/2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline