Lihat ke Halaman Asli

Balada Abang dan Nona

Diperbarui: 2 November 2022   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mendayung sampan jauh sampai ke hulu
simpan belati ke sarung kayu jati
bila nona enggan meyimpan hati dahulu
kelak abang urung kaitkan temali

tarik pedati mengarak gembala sampai matraman
membeli songkok buat bulan Ramadan
si abang rupa-rupanya pulang enggan
lupa nona dan budaya  jadi penjilat metropolitan

tak dapati kencana meyusur jalan sudirman
sembahyang diberi waktu janji diberi ketika
si abang membawa tudung ketinggalan zaman
berurat berumbi pulang tak beri nona mustika

umpat tak membunuh puji tak senangkan
kail sebentuk umpan seumpan tak mempan
nona mengusir asap api ditinggalkan
mengurut dada si abang tinggi sangkutan

Juni, 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline