Lihat ke Halaman Asli

Ibu Kota yang ‘Keibuan’

Diperbarui: 9 Januari 2017   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Santi Dewi

Masa kampanye pemilu DKI Jakarta telah berlangsung tiga bulan lamanya. Selama masa kampanye, calon gubernur dan wakil gubernur petahana, Basuki Tjahja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat kerap mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok perempuan. Hal ini disebabkan karena berbagai program yang telah dikerjakan oleh Basuki-Djarot memang berdampak langsung kepada kaum perempuan.

Salah satunya terlihat dalam bidang kesehatan yaitu dengan diedarkannya Kartu Jakarta Sehat (KJS). Melalui KJS perempuan di Jakarta yang ingin melahirkan bisa mendapatkan fasilitas secara gratis. Implikasinya yaitu Angka Kelahiran Ibu (AKI) di Jakarta menurun yaitu pada angka 98 per 100 ribu orang; jauh di bawah rata-rata AKI nasional. Selain itu, DKI Jakarta juga menjadi provinsi percontohan bagi program vaksinasi kanker serviks gratis dari Kementerian Kesehatan

Di bidang pangan, program Kartu Jakarta Pintar (KJP) selain bisa dipakai untuk membantu biaya pendidikan anak-anak, juga dapat dipakai untuk membeli kebutuhan sehari-hari yang disubsidi oleh pemprov. Dengan KJP ibu-ibu rumah tangga dapat membeli daging dan sayuran murah yang disediakan di pasar-pasar murah Pemprov Jakarta. Hal ini sangat membantu dalam mengurangi biaya kebutuhan hidup sehari-hari.

Pembangunan Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA) juga menjadi salah satu contoh kepedulian Basuki-Djarot terhadap kaum perempuan dan anak-anak. Di RPTRA, generasi muda dan tua bertemu, anak-anak punya tempat bermain dan orang tua mengawasi anak sambil berinteraksi dengan tetangga. Selain menumbuhkan rasa saling peduli, cara ini dinilai dapat menjadi landasan menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak karena ruang terbuka dapat diawasi.

Selain itu, untuk mencegah terjadinya pelecehan yang kerap menimpa perempuan di transportasi umum, Basuki-Djarot baru-baru ini meresmikan bus Transjakarta khusus perempuan.

Basuki dan Djarot berencana untuk terus mengembangkan fasilitas ramah perempuan bila mereka kembali terpilih kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Salah satu rencananya adalah membangun klinik di pasar-pasar tradisional.

Kepedulian Basuki-Djarot pada kaum perempuan memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Berbagai bentuk program pembangunan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kaum perempuan punya prioritas tersendiri. Oleh karena itu nantinya Jakarta kepemimpinan Basuki-Djarot akan menjadi kota yang ramah terhadap kaum perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline