Melambai-lambai... Nyiur di pantai... Berbisik-bisik... Raja Kelana...
Semua pasti tahu penggalan lagu wajib nasional tersebut. Namun, mungkin sudah banyak yang lupa atau melupakan keterkaitan lagu tersebut dengan siaran radio.
Lagu wajib nasional tersebut instrumennya menjadi back song legend penutup siaran. Back song dari sang pionir studio komunikasi Indonesia ini begitu akrab di telinga.
Siapa lagi pemiliknya kalau bukan Radio Republik Indonesia (RRI). Sampai saat ini RRI masih eksis dalam menjalankan peran sebagai media komunikasi layanan publik.
Termasuk bulan Ramadan saat ini. RRI sebagai media komunikasi terus berbenah dan melakukan inovasi.
Tujuannya untuk menjaga eksistensi di tengah gempuran saluran komunikasi dan hiburan dunia maya. Sebut saja spotify, podcast YouTube, dan saluran podcast lainnya.
Siaran televisi yang beragam juga menjadi salah satu pencetusnya. Tidak heran jika RRI seolah ditinggalkan sebagai media hiburan saat Ramadan.
Bagaimana Potret Hiburan Sahur Saat Ini?
Beragam aktivitas dilakukan untuk mengisi Ramadan. Bukan saja menjelang berbuka, melainkan juga saat sahur.
Potret hiburan sahur masih didominasi oleh tayangan televisi. Aneka tayangan bisa ditemukan di berbagai stasiun televisi. Masyarakat pun betah duduk di depan televisi sambil menikmati santap sahur.
Di sisi lain, generasi kekinian lebih memilih scroll media sosial mengisi waktu. Sebagian lagi memilih menikmati hiburan di YouTube. Ada juga yang memutuskan mendengarkan musik di saluran podcast.