Ramadan dapat dimaknai sebagai peningkatan iman dan takwa sekaligus menciptakan budaya literasi Islami buah hati lewat kehangatan keluarga.
Kehangatan dalam keluarga salah satunya kedekatan emosional dengan anak. Tidak dipungkiri bahwa sebelum bulan Ramadan, orang tua pekerja banyak kehilangan waktu berkumpul dengan buah hatinya.
Kesibukan seringkali menjadi alasan utama. Pagi berangkat kerja, sore baru bisa bertemu buah hatinya.
Hal ini tentu sedikit banyak memengaruhi kualitas hubungan dengan anak. Terutama anak yang masih balita. Perlahan akan lebih dekat dengan pengasuhnya.
Sementara orang tua, sedikit banyak tertinggal tumbuh kembang anaknya. Terlebih jika anaknya masih berada dalam masa usia emas.
Ramadan menjadi momentum merekatkan hubungan yang sedikit merenggang. Ramadan menawarkan ruang-ruang kebersamaan dalam keluarga.
Bagaimana Membangun Bounding dengan Anak di Bulan Ramadan?
Banyak hal bisa dilakukan untuk 'memperbaiki' hubungan. Momen Ramadan hadir memberikan makna lebih dalam tentang arti kehangatan keluarga.
Empat hal berikut bisa dijadikan jalan menemukan makna Ramadan. Khususnya membangun hubungan hangat melalui kegiatan literasi Islami bersama buah hati.
1. Membaca Buku Iqro' Bersama
Kegiatan positif ini selain memaknai Ramadan untuk meningkatkan iman dan takwa sekaligus mendekatkan diri dengan buah hati. Khususnya bagi buah hati yang masih duduk di bangku PAUD/TK.
Mengaji bersama bisa dilakukan saat senggang. Terlebih pengurangan jam kerja selama ramadan menjadi peluang. Hal ini bisa dilakukan sepulang kerja sambil menunggu waktu berbuka.